KEDIRI – Menjelang tahun baru Imlek 2572, jamaah Klenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri melakukan sembahyang Song Sen dan Ritual Kimsin serta pembersihan patung-patung dewa, Jumat 5 Februari 2021.
Humas Klenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong Kota Kediri, Halim Prayogo mengatakan, sembahyang Song Sen merupakan ibadah yang dilakukan sebelum mengadakan ritual kimsin, ritual ini untuk mengantar para Dewa dan Dewi ke langit.
“Ritual Kimsin adalah ritual memandikan patung Dewa dan Dewi yang ada di sini. Sebelumnya kami memanjatkan doa dengan melakukan Sembahyang Song Sen,” jelas Halim kepada bacaini.id, Jumat, 5 Februari 2021.
Laki-laki yang kerap disapa Halim itu juga mengatakan, di tahun 2021 merupakan tahun kerbau logam. Masyarakat diharap untuk selalu semangat untuk bekerja keras, karena harus menghadapi pemulihan ekonomi.
“Kami fokus untuk berdoa yang terbaik di masa pandemi ini, semoga di tahun 2572 yang merupakan tahun Kerbau, masyarakat semakin semangat bekerja keras untuk pemulihan ekonomi. Semoga Tuhan memberi keselamatan dan kesehatan, itu yang terpenting,” katanya.
Halim juga mengatakan, umat konghucu dan pengurus klenteng yang hadir secara terbatas memanjatkan doa dengan khidmat di bangunan utama Klenteng untuk meminta kelancaran di tahun ini. Setelah berdoa mereka melepas pakaian yang dipakai patung Dewa dan Dewi yang ada. Jumlah patung yang ada dan dimandikan dalam ritual Kimsin sekitar 100 buah patung.
Menurut Halim, patung tersebut dimandikan dengan air kembang dan tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Adapun yang boleh ikut memandikan patung adalah orang khusus yang sebelumnya juga harus melakukan ritual. “Mereka diwajibkan melakukan puasa daging atau menjadi vegetarian selama satu pekan,” imbuhnya.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesucian Dewa dan Dewi sebelum ke langit untuk melaporkan amal perbuatan manusia. Selain itu juga sebagai bentuk mensucikan diri sebelum memasuki tahun yang baru.
Halim mengatakan, pelaksanaan menyambut tahun baru Imlek kali ini dilakukan sederhana bersama jamaah yang sangat terbatas. Tentu saja karena tahun ini bertepatan dengan masa pandemi yang belum juga berakhir. Sebelum masa pandemi, jamaah yang datang bisa mencapai ratusan bahkan ribuan.
“Jamaah disini mencakup seluruh Karesidenan Kediri, tetapi saat ini kami batasi 20 orang dan khusus jamaah kota Kediri, jamaah lain kami imbau untuk melakukan doa di rumah masing-masing. Kami mematuhi peraturan Pemerintah untuk tidak mengumpulkan masa,” ucapnya.
Lebih lanjut Halim menyatakan acara tahun baru Imlek ini puncaknya akan dilakukan upacara penutupan tahun 2571 dan pembukaan tahun 2572 pada tanggal 11 Februari 2021, malam. Sedangkan pertunjukan tahunan, seperti Barongsai, untuk tahun ini juga tidak diadakan.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet