Bacaini.id, BANGKALAN – Seorang nenek di Bangkalan, Madura hidup terlunta-lunta tanpa ada yang merawat. Karena hanya bisa terbaring di ranjang, nenek itu mengharapkan makan dari tetangga yang memberi.
Kondisi memprihatinkan ini dialami Nenek Sri Ermiati yang berusia 82 tahun. Nenek asal Kelurahan Kraton, Bangkalan itu hidup sebatang kara tanpa sanak saudara yang merawatnya. Badannya lumpuh dan tak bisa digerakkan sama sekali.
Untuk makan sehari-hari, Nenek Ermiati harus menunggu belas kasih tetangga. “(Makan) dikasih orang, kalau nggak ada saya tunggu saja sampai jam 12,” ucap nenek Ermiati kepada Bacaini.id, Senin 23 Agustus 2021.
Kondisi ini sudah dialami Nenek Ermiati sejak lama. Bahkan selama puluhan tahun dia hidup sendirian setelah suaminya meninggal. Meski memiliki beberapa orang anak, tak ada satupun yang tinggal bersama dan merawatnya. Anak-anaknya merantau menjadi Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri.
Ironisnya, rumah kontrakan berukuran 5×6 meter di Jl. Letnan Abdullah itu hanya berjarak 100 meter dari rumah dinas Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron. Saat mendengar keberadaan tetangganya yang terlantar, Abdul Latif langsung menyambangi rumahnya. “Ternyata tetangga sendiri, (dekat) rumah dinas pendopo ada warga tidak mampu yang hidup sebatang kara,” ungkapnya prihatin.
Melihat hal itu, Ra Latif langsung menjenguk kondisi Nenek Ermiati dan memerintahkan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial serta RSUD Syamrabu bertindak cepat. Pemerintah akan menjamin seluruh biaya pengobatan Nenek Ermiati.
“Akan segera dijemput dan dibawa ke RSUD Syamrabu untuk segera didiagnosa penyakitnya. Semua pembiayaan akan ditanggung pemerintah daerah,” tambah Ra Latif.
Tak hanya kesehatannya, untuk jaminan masa tua Nenek Ermiati, Ra Latif memerintahkan Dinas Sosial mengurus semua kebutuhannya. Rencana untuk mengirimkan Nenek Ermiati ke panti jompo juga masih dievaluasi karena nenek itu merasa takut.
Penulis: Rusdi
Editor: HTW
Tonton video:





