Bacaini.ID, KEDIRI – Akhir Agustus adalah momen yang ditunggu para fotografer ‘langit’. Di minggu ini mereka bisa memotret keindahan Bima Sakti lebih jelas karena posisi bumi dan cuaca yang mendukung.
Pemandangan pertama yang bisa dinikmati pekan ini adalah bertemunya Bulan dengan Jupiter dan Mars. Periode 26 Agustus sampai 1 September 2024 diprediksi langit malam menjadi gelap lebih awal dibandingkan waktu mana pun sejak bulan April. Selain itu kemiringan Bumi menjadikan minggu ini salah satu tahun terbaik untuk melihat Bima Sakti setelah gelap. Namun pastikan lokasi pengamatan jauh dari polusi cahaya.
Senin pagi (26/8), bulan sabit terlihat dekat dengan gugus bintang Pleiades. Sedangkan pada hari Selasa, bulan sabit terlihat bersamaan dengan Jupiter dan Mars di langit Timur Laut.
Untuk mendapatkan waktu terbaik mengamati bintang dan astronomi, kamu bisa mengikuti jadwal yang dibagikan pengamat astronomi Jamie Carter, yang dikutip dari laman forbes.com :
Senin, 26 Agustus: Bulan Seperempat Terakhir dan Pleiades
Pada Senin dini hari, tepat setelah tengah malam, Bulan yang setengah terang muncul di langit timur dekat gugus bintang terindah di langit malam. Bulan tampak di sebelah kanan Pleiades—juga dikenal sebagai “Seven Sisters”—yang akan menjadi pemandangan spektakuler baik dengan mata telanjang maupun melalui teropong. Jupiter dan Mars akan berada dekat.
Selasa, 27 Agustus: Bulan, Mars, dan Jupiter
Sekitar satu jam sebelum matahari terbit di timur-timur laut, bulan bungkuk yang memiliki cahaya 41% berada dalam konjungsi dengan Jupiter dan Mars. Di atasnya ada Pleiades. Di kiri atas ada bintang terang Capella di rasi Auriga, dan di sebelah kanan akan ada bintang kemerahan Aldebaran di rasi Taurus.
Jumat, 30 Agustus: Bulan Sabit di Gemini
Orang yang bangun pagi hari ini akan melihat bulan bungkuk dengan cahaya redup 13% di dekat Castor dan Pollux, bintang paling terang di konstelasi Gemini.
Konstelasi Minggu Ini: Ophiuchus
Konstelasi atau rasi bintang Ophiuchus dikenal sebagai konstelasi ke-13. Ia membentang di sepanjang ekliptika, jalur matahari melintasi langit. Namun meskipun posisinya menonjol, angka 13 yang dia sandang ternyata membuatnya tidak banyak dikenal oleh masyarakat umum kecuali para pengamat bintang. Selama ini, kita hanya mengenal 12 rasi bintang saja. Padahal ada rasi bintang ke 13 ini. Takhayul kuno dan keengganan terhadap angka 13 telah mengaburkan maknanya.
Mungkin itu sebabnya Ophiuchus tetap menjadi konstelasi yang misterius dan sebagian besar belum dijelajahi. Matahari melewati Ophiuchus dari akhir November hingga 18 Desember setiap tahun. Jadi ini akan menjadi momen yang menarik untuk diamati nanti.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Hari Tri W