• Login
  • Register
Bacaini.id
Thursday, September 11, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Dihajar Pandemi, Warga Kediri Ramai-ramai Gadaikan Barang

ditulis oleh redaksi
05/01/2021
Durasi baca: 2 menit
569 43
0
Dihajar Pandemi, Warga Kediri Ramai-ramai Gadaikan Barang

Antri Nasabah Pegadaian (Foto: Bacaini.id/Novira Kharisma)

KEDIRI – Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak Maret 2020 menyebabkan beberapa sektor perekonomian melemah. Akibatnya banyak masyarakat Kota Kediri yang menggadaikan barangnya di Cabang Pegadaian Kediri.

Kepala Pemasaran, Cabang PT Pegadaian Kediri, Elya Agus Rahmawati mengatakan, peningkatan jumlah nasabah selama masa pandemi ini mencapai 20 persen. Menurutnya, banyak masyarakat yang membutuhkan dana dan datang ke pegadaian membawa barang yang tentunya memiliki nilai ekonomis. “Jika sebelum masa pandemi jumlah nasabah sekitar 60.000, saat ini naik kurang lebih sekitar 80.000 orang,” jelas Elya kepada Bacaini.id, Selasa, 05 Januari 2021.

Nasabah yang datang pun juga berasal dari beberapa kalangan, mulai dari petani, pedagang, pengusaha hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah nasabah yang datang per hari rata-rata sekitar 30 orang yang tidak hanya melakukan transaksi gadai, tetapi juga untuk perpanjangan kredit dan juga take over kredit atau ambil alih kredit. “Kalau ASN biasanya datang untuk program baru kami, sejenis investasi, namanya tabungan emas,” imbuh Elya.

baca ini : Selama Covid 1.650 Warga Kota Kediri Jatuh Miskin

Sedangkan dari beberapa kalangan tersebut, Elya mengungkap yang paling dominan datang ke pegadaian untuk menggadaikan barang pribadi adalah ibu-ibu. Menurutnya, sudah pada umumnya jika kaum ibu sebagai pengelola keuangan dalam rumah tangga datang ke pegadaian.

Untuk barang yang dibawa ibu-ibu yang dikatakan oleh Elya, biasanya berupa perhiasan. Sedangkan diluar itu, barang lain yang biasa digadaikan adalah barang-barang gudang seperti televisi, sepeda ontel sampai sepeda motor.

Elya mengatakan, untuk nominal yang bisa dicairkan tidak tanggung-tanggung mencapai jumlah yang besar hingga ratusan juta rupiah. “Tergantung dari nilai barang yang mereka bawa, perhiasan seperti cincin satu gram juga bisa kami layani,” ucapnya.

Lebih lanjut Elya mengungkap alasan masyarakat yang datang menggadaikan barang pribadinya adalah untuk perekonomian sehari-hari dan untuk biaya pendidikan.

Pada masa pandemi ini masyarakat memang mengalami kesulitan ekonomi. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan mendadak terkadang masyarakat mengalami kebingungan dan terpaksa menggadaikan barang pribadi.

Selain menggadaikan barang, mereka tidak memiliki alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan, apalagi jika kebutuhan tersebut mendadak. “Pegadaian menjadi solusi tercepat, selain itu karena dijual sayang, istilah biasanya disekolahkan dulu lah,” kata Elya.

Solusi cepat yang dikatakan karena memang dalam proses pelayanan dalam penggadaian barang bisa langsung cair hanya dengan durasi singkat sekitar 15 menit. Selain itu bunga untuk gadai hanya 1,2 persen selama empat bulan pertama.

“Masyarakat masih percaya dengan pelayanan pegadaian, sampai saat ini adanya barang yang tidak diambil kembali juga sangat rendah, hanya sekitar satu persen, jadi memang komitmen kami kuat karena kemudahan yang juga kami berikan,” tutup Elya.

Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: berita kota kediripandemi covid
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Kuasa Hukum Saiful Amin Nilai Polisi Salah Artikan Kata “Membakar”

PMII Desak Polisi Bebaskan Aktivis yang Dituduh Penghasut Kerusuhan di Kediri

Imigrasi Blitar mendeportasi WN Pakistan

WN Pakistan Penggalang Donasi Dideportasi Imigrasi Blitar

Kakak Pendiri Partai Perindo dan Bos Media Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos PKH

Kakak Pendiri Partai Perindo dan Bos Media Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos PKH

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    968 shares
    Share 387 Tweet 242
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2907 shares
    Share 1163 Tweet 727
  • Demo Gen Z di Nepal Rusuh Mirip Indonesia, Bedanya PM Mundur

    583 shares
    Share 233 Tweet 146
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15543 shares
    Share 6217 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16616 shares
    Share 6646 Tweet 4154

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist