• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, October 14, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Kartinian, Siswi MI Banyuwangi Belajar Kesehatan Reproduksi

ditulis oleh Editor
21/04/2022
Durasi baca: 3 menit
502 38
0

Siswi MI Darun Najah II Banyuwangi antusias menyimak materi di taman Sritanjung. Foto: Dok

Bacaini.id, Banyuwangi – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah II Banyuwangi memberikan edukasi berkaitan dengan kesehatan perempuan kepada para siswinya. Bahkan dalam kegiatan tersebut, masing-masing ibu wali murid juga turut diundang.

Sebagai peserta, siswi dan ibu wali murid diberikan materi terkait dengan kesehatan reproduksi. Terutama cara merawat organ kewanitaan agar terhindar dari resiko penyakit seperti kanker rahim (serviks) dan kanker payudara.

Selain itu, para siswi yang bersekolah di kawasan Ponpes Darun Najah, Jalan KH Harun, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi itu juga diperkenalkan tentang jenis dan manfaat bumbu dapur sebagai bekal mereka untuk membantu orang tua di rumah.

Edukasi ini memang khusus untuk kaum hawa yang sengaja dikemas dalam kegiatan di luar kelas atau outdoor di Taman Sritanjung, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Kamis sore, 21 April 2022. Uniknya lagi, selama rentetan agenda kegiatan tersebut, mereka mengenakan kebaya.

Kepala MI Darun Najah II, Majidatul Himmah mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan murid selama bulan Ramadan. Sedang materi edukasi yang disampaikan sekaligus bersamaan dengan peringatan Hari Kartini.

“Kegiatan ini diikuti siswi kelas 1 sampai 6 dan ibu-ibu wali murid. Materi edukasi reproduksi wanita disampaikan untuk siswi kelas 4,5 dan 6. Untuk kelas 1 sampai 3 kita kenalkan dengan aneka bumbu dapur agar nantinya bisa membantu bunda di dapur,” kata Majidatul Himmah.

Menurutnya, siswi kelas 4, 5, dan 6 diberi edukasi tentang cara merawat organ kewanitaan sejak dini agar terbiasa hidup sehat dan terhindar dari kanker serviks dan kanker payudara yang banyak dialami wanita.

Setelah menerima materi, para peserta dan tenaga pendidik yang seluruhnya perempuan itu membagikan takjil pada pengendara yang melintas di sekitar Taman Sritanjung, di pusat kota Banyuwangi.

Sementara itu, Kurnia Alisa Putri, dokter spesialis penyakit dalam selaku pemateri mengatakan, edukasi terkait kesehatan reproduksi harus diajarkan kepada anak-anak sejak usia tiga tahun. Namun, cara penyampaiannya tentu berbeda dengan anak usia SD.

“Kalau pada anak usia 3-5 tahun mungkin bahasanya tidak sejujur kita bicara pada anak SD. Kalau anak SD sudah belajar biologi, sehingga kita bisa menjelaskan lebih detail,” kata dokter yang akrab disapa Puput ini.

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) ini, tema materi ini penting untuk disampaikan agar anak-anak memahami bahwa organ kemaluannya adalah sesuatu yang harus dilindungi, dijaga dan tidak semua orang boleh tahu. Tidak kalah penting, anak-anak juga harus memahami bagaimana cara membersihkan organ vitalnya.

“Mereka harus memahami saat mereka kencing harus dibersihkan dengan air. Pembersihan harus dilakukan dari depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan, karena itu akan meningkatkan resiko kuman dari anus naik ke saluran kencing,” terangnya.

Dokter yang bertugas di RS Yasmin, Banyuwangi ini menambahkan edukasi pencegahan penyakit pada organ reproduksi, idealnya memang diberikan kepada anak usia delapan tahun atau usia anak kelas tiga SD. Karena pada usia ini, mereka sudah mampu memahami dan sekaligus sebagai persiapan menstruasi.

Dalam hal ini, dokter Puput menjelaskan mulai dari cara mengganti pembalut, berapa kali harus ganti pembalut, celana dalam yang harus selalu bersih dan kering agar tidak lembab dan semacamnya.

“Hal-hal ini sebenarnya simpel, tapi sangat penting. Karena, masing-masing anak beda-beda, tergantung pendarahan dan aktivitasnya,” imbuhnya.

Para siswi juga dibekali pengetahuan tentang kanker serviks dan kanker payudara serta cara pencegahannya. Sebab jika mereka menikah pada usia muda, maka akan lebih mudah terserang kanker serviks.

Dia juga menjelaskan usia yang paling rentan terserang kanker serviks rata-rata usia 40 tahun ke atas. Namun, banyak kasus juga ditemukan adanya perempuan berusia 27-28 tahun menderita kanker serviks karena mereka menikah di usia yang sangat muda.

“Kasus-kasus itu masih terjadi dari pelosok desa. Meskipun sekarang ada vaksinnya, tapi lebih baik mencegah dan memahami sejak usia dini,” pungkasnya.

Penulis: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Hari Kartini 2022MI Darun Najah II Banyuwangiramadan 2022
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Desa adat di Indonesia

Apa itu Desa Adat? Ini 6 Di antaranya yang Lestari Hingga Kini

Penyerahan SK pengangkatan PPPK Blitar

275 PPPK Terima SK Pengangkatan, Pemkab Blitar Optimalkan Tenaga Fungsional

Wawali Blitar Elim Tyu Samba ngambek

Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

  • Wawali Blitar Elim Tyu Samba ngambek

    Wawali Blitar Ngambek: Kok Saya Tak Diajak Rembugan Soal Mutasi?

    591 shares
    Share 236 Tweet 148
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15590 shares
    Share 6236 Tweet 3898
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16621 shares
    Share 6648 Tweet 4155
  • MTV Putuskan Berhenti Bermusik Setelah 40 Tahun Hibur Dunia

    570 shares
    Share 228 Tweet 143
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2925 shares
    Share 1170 Tweet 731

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist