Bertemu makhluk halus tentu bukan hal yang diharapkan siapapun. Termasuk Paijo dan Sudar, dua pencari kodok asal Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Mereka lari terbirit-birit saat menjumpai sosok genderuwo di rerimbunan pohon bambu.
Peristiwa menyeramkan ini terjadi sekitar Agustus 2020, saat Paijo dan Sudar mencari kodok di Desa Jeli, perbatasan wilayah Kediri – Tulungagung. Sudah cukup lama keduanya berprofesi sebagai pencari kodok untuk dijual kepada pengepul. “Kalau tak ada kodok kami mencari bekicot,” kata Paijo kepada Bacaini.id, Kamis 24 Desember 2020.
Seperti biasa sore itu Paijo dan Sudar berburu kodok bersama. Berboncengan sepeda motor, mereka melaju dari Ngronggot menuju Beji agar tiba sebelum Maghrib.
baca ini Kuburan Dempul Lirboyo Tempat Perjanjian Mbah Sholeh Dengan Jin
Tiba di tempat yang dituju, keduanya memarkir motor dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju area sawah. Kodok dan bekicot memang kerap ditemukan di kawasan seperti itu dengan jumlah banyak.
Hingga pada suatu langkah mereka mencapai tempat yang dipenuhi pohon bambu. Berbeda dengan pohon lainnya, rerimbunan pohon bambu ini sangat lebat. Bahkan dahannya menjuntai hingga hampir menyentuh tanah. Lokasi seperti itu memang menjadi habitat kodok yang dicari.
Merasa menemukan tempat yang pas, Paijo dan Sudar berpencar. Paijo menyusuri petak menuju selatan sambil membawa senter dan karung goni. Makin dekat dengan lokasi pohon bambu makin aneh. Paijo merasa merinding dan merasakan sesuatu yang tak biasa. Bulu kuduknya tiba-tiba merinding. “Saat sinar senter saya arahkan pohon bambu, rasanya aneh, merinding,” katanya.
baca ini Hantu Perempuan Cilik Penunggu Jembatan
Tak ingin berlama-lama memandangi pohon bambu, Paijo mengarahkan senter ke arah lain. Betapa kagetnya dia ketika tiba-tiba sinar senter itu menerangi seekor ular berwarna hitam. Ular sebesar lengan pria dewasa itu bergerak cepat menuju rerimbunan bambu.
Belum hilang rasa kagetnya, terdengar orang berlari sangat cepat ke arah tepian sawah. Dia adalah Sudar yang tampak sangat ketakutan.
Karena penasaran, Paijo meneriakinya. Namun Sudar tetap berlari kencang menjauhi tempat itu.
baca ini Kesaksian Anggota TNI Tentang Angkernya Alas Saradan
Paijo menyusulnya, bermaksud menanyakan keadaan kawannya. Namun saat ia membalik badan, terdengar suara dari arah rerimbunan memyerupai benda jatuh. Paijo menoleh ke arah pohon bambu.
Seketika matanya terbelalak menyaksikan pemandangan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Sebuah sosok tinggi besar dan berwarna hitam menatapnya tajam. Untuk sesaat Paijo tak bisa bergerak sama sekali. Kedua kakinya seperti tertancap ke tanah dengan mulut terkatup. Tak bisa berteriak. “Saya sampai mengompol di celana saking takutnya,” katanya.
Setelah menguasai diri, Paijo berlari kencang menuju tepian sawah. Tiba di sana dia menceritakan apa yang dilihat kepada Sudar. Ternyata hal yang sama juga menimpa Sudar hingga membuatnya lari terbirit-birit.
Mereka baru menyadari jika tempat itu angker setelah bertemu penduduk setempat. Mereka mereka, tempat itu menyimpan punden dan dijaga oleh genderuwo. Tak ada warga yang berani mendekat ke tempat itu, apalagi menjelang Maghrib.
Penulis: Karebet
Editor: HTW