KEDIRI – Cerita mistis kali ini dialami langsung oleh Abi, laki-laki asal Desa Tanjung, Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri. Kisah ini terjadi sekitar satu bulan yang lalu, saat perjalanan sepulang bekerja.
Menjelang tengah malam, Abi memberanikan diri untuk pulang kerumahnya. Setelah berpamitan dengan teman sejawat di salah satu rumah makan di Kota Kediri, perasaannya tak enak, tak seperti hari biasanya. Tanpa pikir panjang, karena sudah kelelahan dan waktu telah menunjukan pukul 23.00 WIB, perasaan tersebut ia terjang dan bergegas pulang. “Waktu saya pulang jalanan mulai dari Sukarno Hatta masuk ke Jalan Pamenang sudah sangat sepi, saya sendiri ketika itu, benar-benar tidak ada orang lain,” jelasnya.
Ketika melewati jalanan sebelum SMPN 1 Ngasem, Abi sudah dikagetkan dengan adanya kucing yang tiba-tiba menyebrang dari arah timur ke barat. Ia merasa menabrak kucing itu. Tetapi anehnya, ketika dia berhenti dan menengok ke belakang, tidak ada apapun.
Abi berusaha meredam ketakutannya dengan dalih bahwa dia benar-benar lelah dan mengantuk. Abi segera melajukan motornya dan pergi dari situ. Kejadian itu membuatnya lebih pelan melajukan motornya. Tak jauh dari lokasi kucing, bulu kuduknya tiba-tiba berdiri. Tak ada pikiran apa-apa ia nyelonong saja melanjutkan perjalanan.
Sampai akhirnya melintasi SMPN 1 Ngasem, ditengah pencahayaan yang minim, dari kejauhan ia melihat seorang anak perempuan duduk di sisi jembatan di utara sekolahan. Pakaian anak perempuan itu terlihat basah karena rintik hujan yang semakin deras. Entah apa yang membuatnya memutuskan untuk berhenti dan bertanya pada anak tersebut.
Dia merasa kasihan dengan anak itu, hingga diluar nalarnya dia memberanikan diri bertanya pada sosok tersebut. Setelah lebih dekat, Abi baru menyadari bahwa anak perempuan itu sedang menangis. “Saya tanya kenapa menangis dia bilang mau pulang,” kata Abi.
Abi baru merasa tidak beres, ketika anak itu tidak menjawab pertanyaannya. Seingatnya ucapan yang keluar dari mulut anak itu hanya ucapan lirih meminta pulang. Karena penasaran, ia pun semakin mendekat.
Dari jarak yang lumayan dekat ia memperhatikan lebih seksama dari sela rambut yang sedikit terbuka karena angin, dan melihat salah satu mata sosok tersebut rusak. Bahkan pipi yang terlihat juga mengalami luka yang parah.
Melihat kondisi tersebut laki-laki 23 tahun ini seketika sangat ketakutan, saking takutnya ia tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. “Bergerak saja rasanya sulit waktu itu, saya benar-benar ketakutan saat itu,” kata Abi.
Seperti mengetahui ketakutan Abi, saat itulah sosok itu mendongak ke arah Abi yang hanya bisa berdiri mematung. Wajah dari sosok itu terlihat jelas olehnya. “Sebelah mata dan bagian pipinya rusak,” tambahnya.
Sosok tersebut tiba-tiba menghilang ketika ada salah satu pengendara mobil melintas dan menyalakan klakson. Mendengar itu ia pun langsung lari menuju motornya.
“Orang itu tanya, dikira motor saya mogok. Dia berhenti maksudnya mau menolong kalau motor saya mogok, saya cerita saja semuanya,” cerita Abi.
Ketika menceritakan kejadian yang dialaminya, laki-laki pengendara mobil tersebut sudah paham dengan apa yang diceritakan Abi. Karena rumah pengendara mobil itu tidak jauh dari tempat itu.
Pengendara mobil itu mengatakan pada Abi bahwa jalanan itu memang dikatakan angker. Karena jalan yang sempit dan minim penerangan, kecelakaan yang menyebabkan korban meninggal pun juga beberapa kali terjadi.
Beberapa hari sejak kejadian mistis yang dialaminya, Abi masih merasa takut dan tidak berani lewat jalan itu. “Lewat jalan lain lah, agak jauh sedikit yang penting aman,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet