• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, December 27, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Dosa Soeharto Pada NU yang Membuat Gus Mus Tolak Gelar Pahlawan Nasional

Gus Mus: orang NU kalau ada yang ikut-ikutan mengusulkan berarti tidak mengerti sejarah

ditulis oleh Editor
8 November 2025 15:30
Durasi baca: 3 menit
gus mus tolak soeharto dapat gelar pahlawan nasional

KH Mustofa Bisri atau Gus Mus menolak usulan Soeharto dapat gelar Pahlawan Nasional (foto/ist)

Bacaini.ID, JAKARTA – Usulan Soeharto mendapat gelar Pahlawan Nasional ditentang KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Mustayar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dikutip dari NU Online, Gus Mus blak-blakan mengatakan keberatan jika Presiden RI ke-2 Soeharto diusulkan mendapat gelar Pahlawan Nasional. Sebab selama berkuasa telah banyak melakukan ketidakadilan terhadap NU.

“Saya paling tidak setuju kalau Soeharto dijadikan Pahlawan Nasional,” kata Gus Mus di kediamannya Rembang, Jawa Tengah Rabu (5/11/2025).

Baca Juga:

  • Profil Soeharto: Lahir, Jadi Presiden dan Jemput Gelar Pahlawan
  • OTT KPK Terhadap Bupati Ponorogo Terkait Mutasi Jabatan?
  • Soeharto Pernah Bikin Jenderal Belanda Melongo

Gus Mus beralasan Soeharto selama berkuasa banyak melakukan ketidakadilan terhadap ulama pesantren dan NU.

Di masa Soeharto berkuasa papan nama NU tidak boleh dipasang. Yang telah dipasang diturunkan melalui perintah bupati-bupati. Kemudian banyak kiai dimasukin sumur dan dipaksa masuk Golkar.

Gus Mus mencontohkan adiknya sendiri, Kiai Adib Bisri akhirnya memutuskan keluar dari PNS setelah dipaksa masuk Golkar.

Gus Mus juga mengatakan melihat sendiri Kiai Sahal Mahfudz didatangi pengurus Golkar Jawa Tengah. Kiai Sahal dipaksa menjadi penasehat Golkar Jawa Tengah dan ditolak.

Menurut Gus Mus banyak ulama dan pejuang bangsa yang memiliki jasa besar namun keluarganya tidak pernah mengusulkan gelar pahlawan. Hal itu untuk menjaga keikhlasan amal kebaikan yang bersangkutan.

“Banyak kiai yang dulu berjuang, tapi keluarganya tidak ingin mengajukan gelar pahlawan. Alasannya supaya amal kebaikannya tidak berkurang di mata Allah. Kalau istilahnya menghindari riya,” kata Gus Mus.

Kemudian kalau ada orang NU yang setuju Soeharto diusulkan mendapat gelar Pahlawan Nasional, Gus Mus menilai hal itu menunjukkan kurangnya melek sejarah.

“Orang NU kalau ada yang ikut-ikutan mengusulkan berarti tidak ngerti sejarah,” tegas Gus Mus.

Sementara dalam acara diskusi bertema NU, PNI dan Kekerasan Orde Baru pada Jumat 7 November 2025 di Jakarta.

Founder islami.co sekaligus Ketua PBNU Savic Ali mengatakan, rakyat tidak tahu definisi negara tentang sosok pahlawan itu apa dan siapa.

Yang dipahami Savic Ali, pahlawan itu orang yang berani mempertaruhkan keselamatannya, kepentingannya demi keselamatan dan kepentingan orang lain.

Pahlawan itu mendahulukan kepentingan orang lain dan bahkan sampai bertaruh kepentingan, kerugian dan keselamatan. “Itu yang layak disebut pahlawan,” kata Savic.

Ia tidak melihat semua syarat itu ada pada sosok Soeharto. “Pak Harto saya kira tidak mempertaruhkan keselamatan dan kepentingannya. Justru dia mendahulukan kepentingannya,” tambahnya.

Menurut Savic, Soeharto merupakan salah satu presiden paling kaya di dunia, bahkan sampai hari ini. Sesuai catatan majalah Time lebih dari 15 miliar dollar atau setara ratusan triliun.

Padahal sebelumnya militer bukan pengusaha. Savic menyebut pertumbuhan ekonomi orde baru dinikmati Soeharto sendiri, keluarga dan kroninya. Bukan rakyat secara mayoritas.

Bahkan sebagian besar rakyat tidak punya akses kesehatan dan pendidikan. Mereka terpinggirkan dan termarginalisasi. Sebab hasil pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir orang.

“Bagaimana dia (Soeharto) bisa disebut pahlawan?,” kata Savic.

Kendati demikian kalau segelintir orang tersebut mau menganggap Soeharto sebagai pahlawan, Savic Ali mempersilahkan. Namun negara tidak perlu menobatkannya sebagai pahlawan nasional.

Seperti diketahui, saat ini nama Presiden RI ke-2 Soeharto masuk ke dalam daftar nama yang diusulkan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Penulis: Tim Redaksi

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Sumber: gus mus tolak gelar pahlawan nasional soeharto
Via: gus mus
Tags: bacaini.iddosa soehartogus muskh mustofa bisriNUpahlawan nasionalsoeharto
Advertisement Banner

Comments 5

  1. Pingback: Beredar 5 Alasan Soeharto Bukan Pahlawan – Bacaini.id
  2. Pingback: Lagu Raja Ampat, Keresahan Abon Jhon Musisi Asal Blitar – Bacaini.id
  3. Pingback: Gus Dur Sah Pahlawan Nasional, Ini Reaksi Keluarga di Jombang – Bacaini.id
  4. Pingback: Sinta Nuriyah Lebih Suka Menyebut Gus Dur Pahlawan Rakyat – Bacaini.id
  5. Pingback: Ribka Tjiptaning Dilaporkan Polres Blitar Atas Penghinaan Soeharto

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

wisata bali

Bali Kembali Ramai Wisatawan Domestik, Ini 4 Wisata Favorit di Ubud

Ramai-Ramai Menolak Madas di Surabaya

Ramai-Ramai Menolak Madas di Surabaya

Sejarah Lahirnya Organisasi Kedaerahan di Indonesia yang Jauh dari Brengsek

Sejarah Lahirnya Organisasi Kedaerahan di Indonesia yang Jauh dari Brengsek

  • buruh penerima ump jatim 2026

    UMP Jatim 2026 Jadi Rp2,4 Juta, UMK Harus Mengikuti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tugas Berat Megawati Untuk PDIP Kota Blitar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pasar Ngasem Jogja, Surga Kuliner Tradisional yang Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist