Bacaini.id, KEDIRI – Sejak siang Sumirah telah bersiap melakukan ziarah kubur. Usai membersihkan diri dan berganti baju, dia digandeng orang tuanya berjalan menuju makam yang berjarak satu kilometer di Desa Badalpandean, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Sumirah masih berusia 11 tahun saat itu. Tubuh kecilnya tenggelam di antara rombongan peziarah lain dari desanya. Alih-alih mendoakan kerabat yang sudah meninggal, mereka justru bersimpuh di bawah dua pohon besar di tengah makam. “Orang-orang menyebutnya pohon keramat yang dihuni jin baik, namanya Farida,” katanya kepada Bacaini.id, Kamis 18 Februari 2021.
Sejak kecil Sumirah sudah mengenal pohon itu sebagai sumber keberkahan. Siapapun yang berdoa di sana akan cepat terkabul semua permintaannya. Namun dia menegaskan jika warga tidak menyembah pohon atau Jin Farida, tetapi berdoa kepada Allah. Jin atau hantu Farida hanya menjadi tempat agar doa mereka cepat terkabul.
baca ini : Pantangan Memakai Baju Hijau di Sumber Bulus
Kini Sumirah sudah berusia 50 tahun. Namun masyarakat setempat tetap menganggap tempat itu keramat.
Sebagai warga asli Desa Badalpandean, Sumirah banyak mengetahui cerita tentang hantu Farida. Sejak anak-anak hingga sekarang, banyak peristiwa mistis yang dialami warga Desa Badalpandean yang dia ketahui.
baca ini Misteri Rumah Angker Djengkol Tempat Tahanan PKI
Salah satu kisah yang paling populer adalah datangnya kurir pengiriman barang yang diturunkan ke rumah-rumah warga. Tak semua warga menerima kiriman barang ini, kecuali mereka yang berziarah di lokasi pohon keramat.
Warga yang tak merasa memesan barang sempat bingung dengan paket tersebut. Apalagi kedatangan barang terjadi malam hari, dari ekspedisi luar kota yang tidak diketahui asalnya.
baca ini : Lokalisasi Semampir Sudah Ada Sejak Kerajaan Kadiri (1)
Penduduk Badalpandean mempercayai barang-barang itu pemberian hantu Farida. Sehingga makin mentasbihkan hantu Farida sebagai hantu baik penolong warga Desa Badalpandean.
“Kalau ada yang ngomong (Farida) itu hantu saya tidak setuju. Bu Farida itu baik, suka membantu orang-orang, tidak etis kalau disebut hantu,” kata Sumirah tegas.
Dia lantas menunjukkan lokasi kompleks makam tempat hantu Farida berada. Letaknya di perbatasan Desa Badalpandean dan Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih. Tak jauh dari lokasi makam terdapat jembatan kecil tepat di kelokan jalan.
Konon Farida sering menampakkan diri sebagai sosok perempuan yang menyapa siapapun yang melewati jembatan itu. Warga setempat menyebut jembatan itu dengan Bok Jaten.
baca ini : Kompleks Semampir, Wajah Kelam Kota Kediri (2)
Kisah hantu Farida ini terkenal dan dipercaya warga hingga ke luar desa. Syaiful warga Desa Badal, Kecamatan Ngadiluwih yang merupakan tetangga Desa Badalpandean membenarkannya. “Saya rasa semua orang di Indonesia tahu kisah hantu Farida ini, sudah terkenal kok,” kata Syaiful.
Syaiful yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan swasta ini sudah mendengar kisah hantu Farida sejak kecil. Dia bahkan masih mengingat cerita tentang hantu Farida yang sering diperbincangkan warga, yakni kisah dosen dari Jakarta yang terpincut hantu Farida.
Suatu ketika penduduk Desa Badal kedatangan tamu dari jauh. Pria itu mengaku sebagai dosen yang mengajar di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Kedatangannya ke Desa Badal untuk mencari mahasiswi yang telah memikat hatinya.
Karena hendak menjalin hubungan serius dengan mahasiswi tersebut, sang dosen berangkat dari Jakarta menuju Kediri. Berbekal alamat yang diberikan mahasiswinya, dia menelusuri Desa Badal.
baca ini : Makam Eyang Putri Semampir, Fakta Atau Mitos? (3)
Namun betapa terkejutnya saat menemukan alamat yang dituju ternyata kuburan.
Kisah tentang hantu Farida yang gemar membagi rejeki juga dibenarkan Syaiful. Tetangga desanya banyak yang tiba-tiba menerima furniture hingga material bangunan tanpa memesan. Dan seluruh barang itu sudah dibayar oleh pemesannya. “Farida itu hantu dermawan,” kata Syaiful.
Namun dia melanjutkan bahwa tak semua warga mau menerima pemberian itu. Belakangan diketahui warga yang menerima kiriman barang akan mendapat celaka. Paling banyak adalah anggota keluarga mereka sakit atau meninggal dunia.
Selain dikenal hantu baik dan dermawan, sesekali hantu Farida juga menakut-nakuti orang tertentu. Seperti pria hidung belang atau yang hendak berbuat jahat pada perempuan.
baca ini ; Legenda Pohon Beringin di Belakang Kediri Mall
Kisah hantu Farida memang populer. Tak hanya di Kediri, cerita ini juga diketahui warga luar kota, hingga Jakarta. Mereka mendengar hantu Farida dari warga Kediri yang merantau. Sosok Farida yang gemar membagi-bagikan hadiah kepada warga kerap disandingkan dengan cerita Robin Hood dari Hollywood, atau Maling Gentiri dari Gunung Klotok.
Tak heran jika nama Farida lebih familiar dan tidak menyeramkan meski berupa hantu, seperti Robin Hood dan Maling Gentiri yang berprofesi sebagai pencuri.
Penulis: Karebet
Editor: HTW
Video Terkait: