• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, January 12, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • PEMILU
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • PEMILU
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

BPCB Ekskavasi Petirtaan Selebar 12 Meter di Kaki Gunung Klotok

ditulis oleh redaksi
26/11/2020
Durasi baca: 2 menit
524 5
0
BPCB Ekskavasi Petirtaan Selebar 12 Meter di Kaki Gunung Klotok

Situs petirtan Gunung Klotok

KEDIRI – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur melakukan ekskavasi sebuah bangunan menyerupai patirtan kuno di kaki Gunung Klotok, Kota Kediri. Temuan ini diperkirakan memiliki korelasi secara religi dengan temuan tiga candi sebelumnya berada di atas Bukit Badung.

Arkeolog BPCB, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, ekskavasi ini dilakukan karena sumber air petirtaan kuno itu masih ada dan bisa dikembangkan. “Jadi kami lakukan ekskavasi penyelamatan terlebih dahulu,” kata Nugroho pada Bacaini.id, Kamis, 26 Nopember 2020.

Selain bukti adanya sumber air, Nugroho juga menemukan adanya outlet air. Menurut Nugroho yang dimaksud dengan outlet air adalah jalur pendistribusian air dari sumber utama di kanan kiri bangunan yang bermuara di pancuran.

Temuan ini nantinya akan dilanjutkan dalam beberapa tahap. Karena untuk mengetahui keseluruhan struktur tentu butuh waktu yang cukup panjang. Saat ini yang sudah terlihat adalah bentuk strukturnya yang memanjang.

Tahapan lanjutan difokuskan pada tampak depan bangunan. Tujuannya adalah untuk memperjelas pola bangunan. Saat ini tampak depan yang sudah terlihat sekitar 12 meter. Itu belum termasuk di sisi utara yang masih belum terlihat jelas.

“Bangunan ini dibuat dari batu bata yang dibasahi dan direkatkan. Sehingga konstruksinya sangat kuat dan tidak banyak berubah. Bahkan jika ada yang lepas, bentuknya juga masih utuh dan tidak pecah,” katanya.

Saat ini, Nugroho belum bisa memastikan era temuan ini. Untuk periodesasi masa, dikatakannya masih relatif. Tetapi ada indikasi korelasi fungsi dengan temuan tiga candi sebelumnya. Petirtaan sebagai tempat bersuci sebelum melakukan ibadah di atas gunung.

“Kita masih butuh data pendukung yang valid pada periode tertentu. Karena Kediri juga masih dianggap sebagai leluhur Majapahit,” terangnya.

Terkait kelanjutan dan pemanfaatan temuan ini, Pemerintah Kota Kediri masih akan menunggu rekomendasi tim BPCB setelah ekskavasi selesai dilakukan. Pemkot Kediri bertugas memfasilitasi apapun yang diperlukan selama proses ekskavasi.

Kepala Disbudparpora Kota Kediri Nur Muhyar mengatakan, Pemerintah Kediri terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait. “Dalam hal ini perhutani sebagai pengelola lahan dan BPCB sebagai tenaga ahli,” ucapnya.

Selain itu, Nur Muhyar juga mengatakan bahwa temuan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Sehingga, kelanjutannya membutuhkan perencanaan yang matang. Intinya bagaimana kegunaannya nanti bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Untuk kelanjutannya, temuan ini akan digunakan sebagai apa, dan apa saja yang harus dilakukan, kami berpijak pada arahan tenaga ahli BPCB agar lebih efektif,” pungkasnya.

Sementara itu, tahap pertama ekskavasi dengan alokasi waktu 14 hari, BPCB berharap ada temuan data artefak untuk mempermudah identifikasi. (ADV)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a reply

  • Default Comments (0)
  • Facebook Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Lagu Dust In The Wind Ingatkan Tragedi Santa Ana Los Angeles

Lagu Dust In The Wind Ingatkan Tragedi Santa Ana Los Angeles

Tips Pakai Dress Over Jeans Agar Tak Terlihat Berat

Tips Pakai Dress Over Jeans Agar Tak Terlihat Berat

Asal-usul Tahu Kediri yang Berawal dari Sejarah Penaklukan

Asal-usul Tahu Kediri yang Berawal dari Sejarah Penaklukan

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    14325 shares
    Share 5730 Tweet 3581
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16448 shares
    Share 6579 Tweet 4112
  • Daerah di Jatim yang Hari ini Operasikan Makan Bergizi Gratis, Blitar dan Kediri Belum  

    1505 shares
    Share 602 Tweet 376
  • Gus Iqdam, Penceramah Blitar yang Disebut Netizen Bergaya Glamor: Ini Sumber Duitnya

    1497 shares
    Share 599 Tweet 374
  • Praktik Kotor LSM dan Ketentuan Yang Mengaturnya

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2024 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi bacaini.id dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • PEMILU
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2024 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi bacaini.id dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

- Select Visibility -