Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Dua orang tersangka dugaan korupsi pengadaan perangkat gamelan untuk sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur tahun 2020, resmi ditahan.
Kejaksaan Negeri Tulungagung juga menyerahkan kedua tersangka beserta barang bukti kepada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.
“Penyerahan tersangka dilakukan di Kantor Kejari Tulungagung,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Tulungagung Achmad Muchlis kepada wartawan Jumat (8/12/2023).
Kedua tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan gamelan itu adalah Heri Purnomo, yakni seorang ASN Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tulungagung yang bertindak sebagai PPK.
Kemudian Zul Kornen Ahmad, Direktur CV. Bina Insan Cita (kontraktor) selaku pelaksana pengadaan barang.
Dalam penyidikan terungkap tersangka Heri Purnomo selaku PPK tidak melakukan survei harga dalam menentukan perkiraan sendiri (HPS) gamelan.
“Heri Purnomo juga menunjuk CV. Bina Insan Cita sebagai pemenang kontrak tanpa memberitahukan Pokja atas pengunduran dua kontraktor yang ikut lelang,” ungkap Achmad Muchlis.
Sedangkan kesalahan tersangka Zul Kornen selaku Direktur CV. Bina Insan adalah menyediakan gamelan yang tidak sesuai spesifikasi teknis yang sudah tertera pada kontrak.
Berdasarkan penghitungan BPKP Provinsi Jawa Timur, perbuatan kedua tersangka telah merugikan keuangan negara Rp 632.472.508. Dalam kasus ini tersangka Zul Kornen diketahui telah menitipkan uang kepada Kejari Tulungagung Rp 170.000.000.
Menurut Muchlis, setelah dilakukan penyerahan kedua tersangka beserta barang bukti, proses hukum selanjutnya adalah menggelar persidangan di pengadilan Tipikor Surabaya.
Kedua tersangka dijerat dengan pasal 2 ayat 1 UU Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” pungkasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Solichan Arif