Bacaini.id, KEDIRI – Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengapresiasi gelaran Brantas Acarita yang mengusung tema Wastra Brantas. Hal itu diungkapkan Wali Kota Kediri saat menghadiri peragaan busana Wastra Brantas di Taman Sekartaji, Minggu, 10 September 2023.
Peragaan busana Wastra Brantas ini menghadirkan busana berbahan tenun ikat khas Kota Kediri hasil karya desainer lokal yang disebut Wali Kota Kediri sebagai karya luar biasa.
“Tenun ikat ini sebuah karya yang luar biasa di Kota Kediri. Kita tahu bersama tenun ikat ini hampir tergeser dulunya karena adanya mesin tekstil, tapi dewasa ini Alhamdulillah tenun ikat semakin banyak diminati,” ujar Wali Kota Kediri di Taman Sekartaji, Minggu malam.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan, selain warisan budaya, tenun ikat juga telah mengantongi sertifikat HAKI. Tak hanya itu, Pemerintah Kota Kediri bersama Dekranasda Kota Kediri terus mengembangkan tenun ikat dengan menggandeng desainer nasional. Para desainer ini juga mengedukasi para pengrajin tenun agar tenun ikat semakin bagus.
“Alhamdulillah sekarang tenun ikat semakin dikenal. Patternnya pun beragam ada yang original dan sudah dikembangkan. Bahkan kita patut bangga Bapak Presiden Joko Widodo juga menggunakan tenun ikat Kota Kediri,” jelasnya.
Wali Kota Kediri berharap tenun ikat Kota Kediri ini semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Khususnya harus digunakan oleh anak-anak muda. Sebab tenun ikat ini bisa dipadukan menjadi busana yang keren. Saat ini setiap hari Kamis instansi pemerintah dan instansi lainnya wajib menggunakan tenun ikat sebagai busananya.
“Saya harap semakin banyak anak muda menggunakan tenun ikat. Mereka harus cinta terhadap wastra yang kita punya. Agar tenun ikat ini bisa terus dilestarikan,” pungkasnya.
Acara Brantas Acarita telah digelar selama tiga hari mulai tanggal 8-10 September. Berbagai kegiatan disajikan oleh Brantas Acarita yang dapat dinikmati oleh masyarakat seperti pameran warisan budaya, bazar UMKM dan dialog budaya tenun ikat bandar.
Selain itu ada pula pagelaran wayang potehi, sosialisasi cagar budaya melalui bioskop keliling, dolanan anak tradisional, ekspresi seni pelajar SMP/SMA, ketoprak tobong, kesenian jemblung, bedah buku, peragaan busana dan kegiatan ekskavasi penyelamatan Candi Klotok Kota Kediri.**