• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, September 14, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

10 Hektar Lahan Cabai Kena Patek, Petani Kediri Panen Dini

ditulis oleh Editor
09/06/2022
Durasi baca: 2 menit
554 5
0
10 Hektar Lahan Cabai Kena Patek, Petani Kediri Panen Dini

Petani mencabuti tanaman cabai yang mati di lahan miliknya. Foto: Bacaini/Darman

Bacaini.id, KEDIRI – Mahalnya harga cabai ternyata tidak membawa untung pagi petani cabai di Kabupaten Kediri. Petani justru merugi akibat gagal panen setelah tanaman cabai mereka terserang penyakit patek.

Bahkan, sebagian tanaman cabai terpaksa dicabut dan diganti dengan tanaman palawija. Tak hanya itu, gagal panen petani cabai ini juga berimbas pada melambungnya harga cabai di pasaran. Selain diserang penyakit, cuaca hujan yang masih terjadi juga menjadi penyebab gagal panen.

Ketua Kelompok Tani Rahayu Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Ida Rohmatin Nisa mengatakan di desanya terdapat 10 hektar lahan cabai yang rusak parah akibat serangan penyakit patek.

“Buah cabai muda itu membusuk, tangkainya mengering dan tanamannya mati,” kata Ida kepada Bacaini.id, Kamis, 9 Juni 2022.

Akibat penyakit ini, lanjutnya, 90 persen hasil panen busuk. Dari 100 kilogram cabai yang berkualitas baik hanya satu kilogramnya saja. Saat ini, petani mengaku mengalami kerugian akibat gagal panen.

“Padahal petani telah mengeluarkan modal antara Rp7,5 juta untuk lahan seluas 1.750 meter,” ujarnya.

Meski petani sudah berupaya dengan memberikan berbagai macam obat, namun serangan penyakit patek masih terus terjadi. Agar tidak meluas dan lebih banyak merugi, sebagian petani melakukan panen dini.

“Petani terpaksa mencabut tanaman cabai dan menggantinya dengan tanaman palawija seperti jagung, kacang juga rumput gajah untuk pakan ternak mereka,” tandasnya.

Sementara itu, Umi Sa’diah, salah satu petani cabai mengaku memanen dini buah cabai agar tidak banyak merugi. Disebutkannya, ditingkat petani, cabai hijau dijual dengan harga Rp30 ribu, sedang di pasaran tembus hingga Rp60 ribu perkilogramnya.

“Untuk cabai merah kualitas baik, ditingkat tengkulak saat ini sudah Rp80 ribu perkilogramnya, memang segitu sekarang. Kita berharap serangan penyakit patek ini segera tertangani biar kita tidak rugi,” harapnya.

Penulis: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Cabai mahalpetani cabai kediri
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

Wisman Spanyol Singgah ke Jember, Nikmati Wisata Perkebunan hingga Musik Patrol

apple meluncurkan iPhone air

Kapan Iphone Air Masuk Indonesia? Diluncurkan di Tengah Perang Dagang

Melihat Fenomena Banyaknya Perusahaan Memecat Gen Z dari Perspektif Teori Komunikasi

Melihat Arah Reformasi Polri di Era Presiden Prabowo

  • Bisnis kandang peternak ayam di Blitar disorot DPRD

    Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1110 shares
    Share 444 Tweet 278
  • Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2909 shares
    Share 1164 Tweet 727
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15545 shares
    Share 6218 Tweet 3886
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16617 shares
    Share 6647 Tweet 4154
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10872 shares
    Share 4349 Tweet 2718

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist