• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, September 16, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Viral ACAB 1312 Usai Sukatani Tarik Lagu Bayar Polisi

ditulis oleh Editor
21/02/2025
Durasi baca: 3 menit
585 6
1
Viral ACAB 1312 Usai Sukatani Tarik Lagu Bayar Polisi

Punk Bukan Aktivis Salon, Berikut Basis Komunitas di Jawa Timur (foto ilustrasi/ig@sukatani.band)

Bacaini.ID, KEDIRI – Kode 1312 dan ACAB mendadak jadi perbincangan warganet menyusul langkah band punk Sukatani asal Purbalingga yang menarik lagu Bayar Bayar Bayar.

Lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang diiringi musik beraliran punk itu heboh lantaran dalam liriknya banyak bertaburan kalimat Bayar Polisi.

Seiring itu personil Sukatani juga dikabarkan sempat “hilang” saat perjalanan menuju Banyuwangi usai manggung di Bali.

Peristiwa yang menarik perhatian netizen itu bahkan memunculkan  tagar bernada perlawanan di media sosial: #kamibersamasukatani.

Sebelumnya grup musik Sukatani diketahui menghentak publik dengan lagu berjudul Bayar Bayar Bayar yang liriknya mengeritik keras prilaku oknum kepolisian.

Yang menarik lagi, pada lirik lagu Bayar Bayar Bayar juga menyebut angka 1312, yakni kode numerik yang merujuk sebuah akronim.

Angka 1 merupakan kode dari huruf A. Kemudian 3 adalah kode dari abjad ketiga yaitu C. Sedangkan angka 2 kode dari abjad kedua, yaitu B.

Jika digabungkan, 1312 membentuk akronim ACAB yang merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards.

Secara harfiah terjemahan bahasa, ACAB atau 1312 yang muncul dalam lirik lagu Suatani bisa diartikan ‘Semua Polisi Adalah Bajingan’.

Akronim ACAB secara umum digunakan sebagai kritik terhadap tindakan oknum polisi yang dinilai tidak etis.

Dalam sejarahnya, pemakaian akronim ACAB bermula dari aksi pekerja Inggris pada tahun 1920-an.

Mereka protes dan mogok kerja kepada pihak berwenang lantaran ketidakadilan yang diterima.

Pada tahun 1940-an frasa ini semakin menguat sebagai bagian dari bentuk protes para pekerja di Inggris yang dituangkan dalam coretan atau grafiti.

Pada tahun 1970-an, ACAB dan 1312 semakin populer.

Pada perkembangannya bahkan jadi slogan yang mendunia sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat atas kinerja kepolisian.

Di Indonesia, akronim ACAB dan 1312 pernah ditemukan dalam grafiti saat berlangsungnya tragedi Kanjuruhan, Malang tahun 2022.

Sukatani, Bayar Bayar Bayar

Sebelumnya tidak banyak yang mengenal grup musik Sukatani.

Grup band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah ini digawangi dua orang personel, Twister Angel sebagai vokalis dan Alectroguy, gitaris.

Lagu mereka berjudul Bayar Bayar Bayar merupakan lagu dengan muatan kritik yang cukup lugas pada institusi kepolisian.

Lagu yang kemudian jadi viral terutama di kalangan anak muda pecinta musik skena punk rupanya menjadi masalah tersendiri bagi Sukatani.

Setelah dikabarkan menghilang selepas manggung di Bali, tiba-tiba muncul video permintaan maaf Sukatani terhadap institusi kepolisian.

Dalam keterangan di media sosial melalui akun @sukatani.band, Sukatani menyatakan telah menarik lagu Bayar Bayar Bayar dari platform penyedia lagu. 

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: ACABband punkBayar Bayar BayarBayar Polisikode 1312polisiSukatani
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Pingback: Ketika Musisi Festival Pestapora Tolak Duit Freeport - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Tidak ada warga NU bela Gus Yaqut di korupsi kuota haji

Tak Ada Gejolak Warga NU Bela Gus Yaqut di Korupsi Kuota Haji

Jembatan Semampir Diperbaiki, Tutup Selama Dua Bulan

Jembatan Semampir Diperbaiki, Tutup Selama Dua Bulan

Gus Muid: Wali Kota Kediri Mendatang Tak Boleh Dikendalikan Orang Lain

Korupsi Kuota Haji, Pengasuh Ponpes Lirboyo Prihatin Kondisi NU

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2911 shares
    Share 1164 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1169 shares
    Share 468 Tweet 292
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15546 shares
    Share 6218 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155
  • Korupsi Kuota Haji: Warga NU di Blitar Hormati Apapun Putusan KPK

    571 shares
    Share 228 Tweet 143

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112