KEDIRI – Rencana pemerintah menerapkan Undang-Undang larangan minuman beralkohol menuai pro kontra. Tentu saja yang paling terusik adalah para pecandu miras atau alkoholic. Apa sih enaknya menenggak miras hingga menjadi candu?
Bacaini.id mewawancarai Nathan, penggemar miras tingkat dewa. Begitu besarnya ketergantungan pada miras hingga membuatnya sulit melepaskan meminum minuman beralkohol. “Saya mengenal miras sejak masih SMP. Dan mulai sering minum saat bekerja di salah satu tempat hiburan malam di Kediri,” kata Sunathan, Jumat, 13 Nopember 2020 di Kediri.
Miras pertama yang dirasakan Nathan adalah bir. Mulanya dia merasa penasaran dan mencoba mencicipi bir yang dijual di tempatnya bekerja. Awalnya Nathan merasa pahit dan pusing. Namun di saat bersamaan, berat badannya seperti turun dan lebih enteng. Ketika sampai di rumah, dia langsung tidur terlelap.
Alasan biar bisa tidur inilah yang membuat Nathan kecanduan. Dari situ Nathan mulai berani mencoba minuman lain seperti anggur hingga miras kelas mahal.
Celakanya, kebiasaan menenggak miras ini tak hilang meski pindah kerja. Di tempat barunya, kebiasaannya minum makin tinggi dengan lingkungan yang mendukung. Hampir setiap malam dia mengkonsumsi miras. “Biar badan hangat,” kilahnya.
Hingga kini Nathan mengaku sulit melepaskan diri dari miras. Di luar pekerjaan pun dia sering minum dengan teman-temannya saat nongkrong. Untuk membeli minuman juga tak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Budget itu dipikul bersama teman-temannya secara patungan.
Biasanya untuk empat orang, uang patungan terkumpul Rp 200 ribu. Uang itu cukup untuk membeli beberapa botol minuman oplosan, camilan dan rokok. Menurut Nathan, nikmatnya minum miras karena diminum bersama teman-teman. Sembari berkumpul dan ngobrol bersama, miras murahan pun bisa terasa enak dan mahal.
Nathan hanya membeli miras mahal jika sedang pegang uang. Jika bokek, miras kelas teri pun ditenggak. “Jarang saya minum sendiri,” katanya.
Nathan juga membantah jika menenggak miras memiliki efek buruk bagi tubuhnya. Setidaknya sampai saat ini dirinya masih sehat-sehat saja. Dia juga tak ambil pusing dengan rencana penerapan RUU minuman beralkohol yang sedang digodok pemerintah. “Selama mengkonsumsi miras tidak merugikan orang lain sebenarnya tidak masalah, kecuali untuk agama memang dikatakan haram,” katanya enteng.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet