Bacaini.ID, KEDIRI – Edukasi terkait bahaya kandungan merkuri pada kosmetik atau skincare tidak henti-henti dilakukan dan di mana-mana.
Namun godaan akan mendapatkan kulit putih secara instan sepertinya lebih kuat ketimbang informasi bahaya merkuri pada skincare.
Skincare mengandung merkuri tetap laris di pasaran. Diproduksi maupun dibeli. Pada sisi lain tren kecantikan modern, kulit cerah dan mulus jadi idaman, utamanya di Indonesia.
Obsesi kecantikan ini sering dimanfaatkan oleh oknum yang menawarkan produk skincare ilegal dengan janji hasil instan.
Belakangan, isu ini ramai dibahas di media sosial karena efek sampingnya yang mengerikan, mulai dari kerusakan kulit hingga ancaman kesehatan serius.
Baca Juga: 3 Kosmetik Untuk Kemulusan Tubuh, Ini Perbedaannya
Merkuri dalam Skincare
Merkuri merupakan logam berat beracun yang sering diselipkan ke dalam krim pemutih atau skincare polosan, tanpa merek resmi, untuk memberikan efek cerah cepat.
Zat ini bekerja dengan menghambat pembentukan melanin, pigmen penentu warna kulit, sehingga kulit tampak lebih putih dalam waktu singkat.
Namun, efek ini cuma sementara dan datang dengan harga mahal: kerusakan kulit dan kesehatan tubuh.
Produk-produk ini sering dijual murah di pasar online, toko kecil, atau melalui reseller tanpa izin resmi.
Banyak yang menggunakan etiket biru atau kemasan sederhana tanpa keterangan jelas, sehingga sulit dilacak.
Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) gencar memperingatkan dan merazia, produk berbahaya ini masih beredar karena tingginya permintaan.
Baca Juga: Ekspor Kosmetik Halal Indonesia Meningkat Pesat
Bahaya Merkuri untuk Kulit dan Kesehatan
Penggunaan skincare bermerkuri mungkin membuat kulit glowing sekejap, tapi efek sampingnya bisa membuat menyesal seumur hidup.
Berikut beberapa dampak buruknya:
• Kerusakan Kulit Permanen
Merkuri bersifat korosif, membuat lapisan kulit menipis dan rentan iritasi. Banyak pengguna melaporkan kulit jadi kusam, muncul flek hitam, atau bahkan ‘gosong’ setelah berhenti memakai produk ini.
Kulit juga bisa jadi hipersensitif terhadap sinar matahari, meningkatkan risiko kanker kulit.
• Masalah Kesehatan Serius
Merkuri tak cuma merusak kulit, nemun juga terserap ke dalam tubuh melalui pori-pori.
Zat ini bisa mengganggu fungsi ginjal, hati, dan sistem saraf. Gejala awal mungkin termasuk tremor, gangguan penglihatan, atau pendengaran.
Dalam kasus parah, merkuri bisa menyebabkan kerusakan organ permanen.
• Efek Psikologis
Banyak pengguna yang terjebak dalam ‘ketergantungan’ karena kulit kembali bermasalah saat berhenti menggunakan produk.
Hal ini memicu stres, rendah diri, hingga depresi, terutama di tengah tekanan standar kecantikan yang tidak realistis.
Baca Juga: Bahaya 16 Kosmetik yang Diamankan BPOM, Berikut Daftarnya
Mengapa Masih Banyak yang Pakai?
Meski bahayanya sudah banyak dibahas, produk bermerkuri tetap laku keras. Ada beberapa alasan:
• Harga Murah dan Hasil Cepat
Produk ini sering dijual dengan harga terjangkau, menarik konsumen yang ingin solusi instan tanpa biaya besar.
• Kurangnya Edukasi
Banyak yang belum paham cara cek keamanan produk, seperti memastikan izin BPOM atau membaca kandungan bahan.
• Pengaruh Media Sosial
Iklan dan endorse di TikTok atau Instagram sering mempromosikan produk tanpa izin dengan klaim bombastis, menarik perhatian audiens muda.
Cara Menghindari Skincare Bermerkuri
Supaya terhindar dari bahaya merkuri, berikut langkah yang bisa diambil:
• Cek Izin BPOM
Pastikan produk punya nomor registrasi BPOM yang bisa dicek di situs resmi atau aplikasi Cek BPOM.
Produk polosan tanpa izin biasanya bermasalah.
• Baca Label Bahan
Hindari produk yang tak mencantumkan komposisi jelas. Merkuri sering ‘disamarkan’ dengan istilah seperti calomel, mercuric, atau mercurous chloride.
• Konsultasi Ahli
Kalau ragu, konsultasikan ke dokter kulit untuk rekomendasi skincare yang aman dan sesuai jenis kulit.
• Waspada Janji Instan
Produk yang menjanjikan kulit putih dalam hitungan hari biasanya mencurigakan. Perawatan kulit yang aman butuh waktu.
• Pilih Alternatif Aman
Banyak bahan seperti niacinamide, vitamin C, atau retinol yang terbukti aman dan efektif untuk mencerahkan kulit tanpa risiko berat.
Kecantikan yang Sehat dan Aman
Isu merkuri di skincare bukan hanya soal kecantikan, namun juga kesehatan dan harga diri.
Tekanan untuk punya kulit ‘sempurna’ sering membuat lupa bahwa kecantikan sejati datang dari perawatan yang aman dan penerimaan diri.
Tren natural beauty dan self-love yang mulai naik di medsos adalah langkah positif, namun juga perlu lebih banyak edukasi untuk melawan produk berbahaya dan standar kecantikan yang toksik.
Bijak dalam memilih skincare sangat diperlukan. Jangan tergiur hasil instan yang bisa berujung petaka.
Kulit sehat adalah investasi jangka panjang, dan setiap individu pantas dapatkan yang terbaik tanpa mengorbankan kesehatan.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif