Bacaini.id, NGANJUK – Ratusan warga Dusun Kepuhbener, Desa Kadungrejo, Kabupaten Nganjuk mengikuti kirab gunungan ketupat, Sabtu, 29 April 2023. Tradisi ini dilakukan tujuh hari setelah peringatan Idul Fitri.
Peringatan kirab gunungan ketupat ini diikuti anak-anak hingga dewasa. Para pengusung mengenakan pakaian khas Jawa dan berjalan sejauh 350 meter dari mushola menuju masjid setempat.
Terdapat empat gunungan ketupat yang dikirab dengan cara dipikul menggunakan jodang. Sedangkan warga perempuan membawa sayur ketupat yang digendong anyaman rinjing. Beberapa pria juga tampak membawa sayuran ketupat dengan cara dipikul menggunakan keranjang bambu.
Tiba di masjid Al Huda, warga berkumpul untuk berdo’a bersama. Mereka percaya gunungan yang telah didoakan dapat membawa berkah.
Usai didoakan, warga berebut gunungan ketupat. Selain untuk dimakan, mereka juga berharap mendapat berkah dari gunungan itu. “Ini kan sudah didoakan, semoga barokah,” ucap Ishariati, 42 tahun, salah satu warga yang berebut ketupat.
Dia berencana membawa pulang ketupat itu untuk dibagikan kepada keluarganya. Serta berharap agar kampungnya semakin maju dan banyak rezeki.
Zuhal Ahmadi, tokoh masyarakat Dusun Kepuhbener mengatakan, tradisi kirab ketupat ini digelar dengan tujuan agar masyarkat kompak melaksanakan lebaran ketupat pada hari yang sama, yakni 7 hari setelah idul fitri.
Dengan tradisi ini pula, masyarakat dapat memahami ajaran agama Islam dan melestarikan budaya Jawa seperti yang diajarkan oleh Wali Songo. “Karena ketupat itu adanya di Indonesia, khususnya di Jawa, maka kita sepakat memakai baju adat Jawa,” terangnya.
Sementara masjid yang dipakai untuk menempatkan gunungan dipercaya menjadi lokasi awal penyebaran agama Islam di Dusun Kepuh Bener. Sehingga masjid tersebut dianggap pepunden oleh masyarakat sekitar.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengapresiasi kegiatan ini. Kirab ketupat ini bisa menjadikan masyarakat bergotong royong, serta membangun kesadaran hidup guyup rukun. “Syiar agamanya juga dapat, nguri-nguri budayanya juga dapat,” katanya.
Meski lingkupnya satu dusun, namun kegiatan berlangsung meriah. Marhaen berharap event ini bisa menjadi sarana promosi wisata lokal.
Penulis: Asep
Editor: Hari Tri Wasono
Tonton video: