Bacaini.id, KEDIRI – Sedikitnya 89 jenazah warga Tionghoa yang terkubur di kompleks pemakaman Guwo, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri akan direlokasi. Lokasi makam rencananya akan digunakan untuk perluasan gedung SMA Taruna Brawijaya.
Rencana pemindahan makam Tionghoa ini disampaikan Ketua Perkumpulan Rukun Sinoman Dana Pangrukti Edhi Laksmana. Edhi mengatakan pihaknya sedang melakukan pelacakan keluarga pemilik makam yang akan dipindah.
“Kami dari Perkumpulan Dana Pangruti hingga kini masih berusaha mencari dan memviralkan dengan harapan keluarga yang ada di makam tahu dan mau memindahkannya,” kata Edhi kepada Bacaini.id, Kamis, 25 Februari 2021.
Menurut Edhi, ada 89 jenazah atau kuburan Tionghoa yang akan direlokasi. Dari jumlah itu baru 14 kuburan yang diketahui identitas dan keluarganya. Rencananya jenazah tersebut akan dipindah ke kompeleks pemakaman Tionghoa di Klotok.
baca ini Dibangun di Atas Kuburan Gedung Bekas SMA 5 Kediri Dikenal Berhantu
Edhi menambahkan jika nantinya tidak ditemukan ahli warisnya, maka pihak pengelola akan memindahkan makam-makam itu secara massal, dan menempatkan jenazahnya dalam satu liang lahat.
Sedangkan bagi keluarga yang telah menemukan makam leluhurnya di sana bisa mulai melakukan pemindahan mandiri. “Kita kesulitan mencari (keluarganya) karena makam itu sudah sangat tua. Ahli warisnya juga sudah sembuarat, tidak tahu kemana dan dimana sekarang,” kata Edhi.
Dia berharap sebelum target pemindahan berakhir bulan depan, seluruh keluarga atau ahli waris makam sudah ketemu. Sehingga Dana Pangrukti bisa melakukan ritual sembahyang khusus sesuai dengan kepercayaan. “Ada ritual sembahyang dan sajen agar para arwah tenang disana,” katanya.
Senada dengan Edhi, Mandor Bong Guwo, Heri mengatakan hingga kini belum ada makam yang disentuh untuk relokasi. Tahapan pelebaran pembangunan gedung SMA Taruna baru dilakukan dengan menggusur sejumlah rumah yang berada di lokasi sekolah.
Heri juga memastikan jika pemindahan makam akan dilakukan pada bulan Maret 2021 mendatang. “Deadline akan diberlakukan bulan depan,” katanya.
Kasi Pengelolaan Pemakaman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Kediri, Lingga Gunawan membenarkan rencana pemindahan itu. Namun dia mengaku tidak mengetahui detil soal penggusurannya. Dia berdalih baru menempati tugas barunya pada akhir Desember 2020 lalu.
“Infonya memang untuk pengembangan SMA Taruna. Tapi detilnya bisa ditanyakan ke pihak sekolah. Kalau status tanahnya dulu milik Pemkot Kediri yang sudah dihibahkan ke pemerintah provinsi,” kata Lingga.
Penulis: Karebet
Editor: HTW