KEDIRI – Santri di Pondok Pesantren, dahulu lekat dengan pola pembelajaran tradisional, namun di era sekarang, para santri telah menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.
Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kediri, KH Najib Zamzami mengatakan, teknologi saat ini telah banyak di gunakan para santri di Kabupaten Kediri. Menurut Najib, inovasi penggunaan teknologi sebagai sarana kegiatan belajar tidak dipermasalahkan.
“Dulu tidak ada yang namanya komputer masuk pesantren, kalau sekarang, tidak ada santri yang tidak mengerti teknologi komputer,” kata Najib.
Najib juga menyebut, banyak kegiatan pondok yang dilakukan secara daring, mengingat dimasa pandemi ini tidak semua santri bisa kembali ke Pondok. “Sudah ada yang aktif dalam berkegiatan di pondok dan ada juga yang belum,” kata Najib.
Namun menurutnya, untuk penggunaan tekhnologi sendiri tetap ada batasan. Batasan tersebut tergantung masing-masing pondok pesantren. “Yang jelas, harus bisa menyesuaikan, dan ada aturan ketat terutama dalam penggunaan internet dan HP, supaya kegiatan tetap efektif,” ujarnya.
Tetapi, menurut Najib, dengan inovasi pembelajaran tersebut, tidak serta-merta meniggalkan cara tradisional yang menjadi budaya pesantren. “Budaya lama tetap harus dilestarikan, tetapi jangan sampai ketinggalan budaya baru,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Kediri, KH Moh Ma’sum menambahkan yang paling utama dalam pembelajaran di pesantren adalah tentang pembelajaran ahlak, dan akidah.
“Yang penting santri itu tugasnya belajar ilmu, akhlak, akidah, dan berdoa. Saat ini untuk negara, supaya tetap kondisif,” katanya.
Lebih lanjut ia berharap para santri mendapatkan berkah dan menjadi penerus bangsa dan setia membela negara. “Sebagai penerus bangsa, harus selalu siap dan berada di garda depan untuk membela dan menjunjung tinggi NKRI,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet