Bacaini.id, KEDIRI – Bagi perempuan, penampilan menjadi salah satu hal yang paling penting, sebagai penunjang, aksesoris seperti anting, kalung, gelang menjadi pilihan.
Di masa pandemi ini ada aksesoris baru yang sudah menjadi trend yakni konektor masker. “Kalau saat ini yang sedang trend itu konektor masker, itu yang banyak dipesan, untuk mempercantik masker yang dipakai sehari-hari dan memang penjualan saya meningkat,” kata Lucky Purnami, seorang perajin berbagai macam aksesoris perempuan asal Desa Tepus, Kecamatan Ngasem.
Menurut dia, hal itu terlihat dari banyaknya pesanan konektor masker dengan bahan tali dikolaborasikan dengan batu warna warni yang cantik dan menggemaskan. Bahkan minat pembeli saat ini mendongkrak penjualan konektor masker yang dibuatnya.
Selain membuat sesuai kreativitasnya, Lucky juga menerima pesanan sesuai selera mereka yang memesan. “Yang beli dan juga pesan kebanyakan masih muda, dari pelajar, mahasiswa dan mama muda,” kata Lucky.
Konektor masker yang paling laku dan menjadi trend saat ini lebih banyak menggunakan tali sebagai dasarnya. Kemudian dipasang dengan batu-batuan, manik kaca, kristal Ceko, manik pasir kapur yang dirangkai di tali yang sebelumnya sudah diukur terlebih dahulu.
Bahan-bahan itu tidak sulit didapatkan bagi Lucky, karena dia sudah lama bekerja sama dengan pengrajin lain dari dalam kota hingga luar Kota Kediri. Sama halnya dengan pesanan dari pelanggan yang juga berasal dari dalam dan luar kota.
“Banyak yang datang ke rumah, tetangga sekitar perumahan juga seringkali datang, lihat-lihat, kalau cocok ya beli. Kalau kota lain pernah kirim ke Pasuruan, Pacitan, Surabaya, Jakarta, ke Aceh juga pernah,” terangnya.
Harga yang dipatok Lucky untuk pasaran bisnis melalui online shop sekitar Rp 35.000 sampai Rp 100.000, tergantung jumlah bahan dan kerumitan pembuatannya. Dengan harga itu dalam satu bulan Kael_artjewelry bisa menjual 200 sampai 300 pcs berbagai bentuk konektor masker yang biasanya dipesan bersama dengan gelang.
“Kalau tetangga ya mungkin sedikit beda soal harganya, karena kebanyakan juga masih pelajar. Sebenarnya ini simple sekali bikinnya, bisa dibuat dan diterapkan sendiri di rumah, awalnya hobi akhirnya jadi penghasilan, coba saja,” pungkasnya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet