Bacaini.id, TRENGGALEK – Nelayan di perairan Prigi Kabupaten Trenggalek melakukan tradisi sedekah laut atau Larung Sembonyo. Prosesi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas tangkapan ikan yang melimpah.
Prosesi Larung Sembonyo yang dilakukan nelayan di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek diawali dengan kirab tumpeng raksasa serta aneka hasil bumi. Kirab dilakukan mulai dari kantor Kecamatan Watulimo hingga Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi.
Ketua Dekranasda Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini mengatakan tradisi larung sembonyo ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur terhadap Tuhan YME.
“Dengan adanya upacara adat ini harapannya hasil tangkapan nelayan bisa melimpah dalam setahun kedepan. Selain itu juga agar para nelayan selalu diberikan keselamatan saat melaut,” kata Novita, Sabtu, 18 Juni 2022.
Sesampainya di PPN, ribuan nelayan dan masyarakat sekitar melakukan doa bersama. Usai didoakan, tumpeng raksasa beserta hasil bumi tersebut dibawa menuju dermaga pelabuhan dan kemudian ditarik untuk dilarung ke tengah laut.
Salah satu nelayan yang turut serta dalam prosesi Larung Sembonyo, Asmadi mengatakan tradisi ini menjadi wujud rasa syukur nelayan atas limpahan hasil laut yang didapatkan para nelayan selama satu tahun terakhir.
“Selain itu tradisi ini juga menjadi harapan agar tangkapan ikan nelayan bisa lebih banyak,” kata Asmadi.
Dijelaskannya, tradisi Larung Sembonyo menjadi tradisi turun temurun masyarakat pesisir selatan Trenggalek sejak ratusan tahun yang lalu.
“Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap setahun sekali pada bulan Selo dalam penanggalan Jawa,” imbuhnya.
Dalam prosesi ini, ratusan nelayan dan masyarakat sekitar ikut serta melarung tumpeng raksasa tersebut hingga ke tengah laut dengan menggunakan kapal motor. Tahun ini, antusiasme masyarakat lebih besar, mengingat selama dua tahun pandemi, kegiatan ini hanya digelar secara sederhana.
Penulis: Aby
Editor: Novira