Bacaini.ID, KEDIRI – Media sosial dinilai berpengaruh terhadap keputusan pemilih pemula dalam menentukan pilihan calon kepala daerah. Mereka juga menyukai gaya berpolitik yang santai dan jauh dari sikap permusuhan.
Dikutip dari jurnal penelitian yang ditulis Dimaz Oktama Andriyendi, Nurman S, dan Susi Fitria Dewi, yang diterbitkan JECCO (Journal of Education, Cultural and Politics), media sosial memiliki pengaruh terhadap partisipasi politik pemilih pemula, khususnya media sosial yang menggunakan teknologi informasi komunikasi elektronik, media cetak, maupun daring.
“Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pengaruh media sosial terhadap partisipasi politik pemilih pemula memiliki nilai Adjust R Square 0.306, yang artinya pengaruh variabel media sosial terhadap partisipasi politik pemilih pemula sebesar 31 persen,” terang jurnal tersebut.
Media sosial juga mampu meningkatkan partisipasi politik masyarakat karena mempermudah penggunanya memperoleh serta memberikan informasi secara cepat. Berkat media sosial, Barack Obama memenangkan Pemilu di Amerika Serikat sebanyak dua kali (Suhendra, 2012).
Menariknya, penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Padang di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2020 ini menemukan fakta menarik tentang kencenderungan pemilih pemula.
“Pemilih pemula akan tertarik dengan politik sambil bersantai, walaupun terdapat pengaruh media sosial melalui sekolah dan keluarga, namun tidak berpengaruh signifikan karena mereka adalah generasi yang akrab dengan penggunaan media,” tulis mereka.
Di Indonesia, penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye dilakukan secara masif oleh partai politik. Mereka aktif membuat akun media sosial demi keperluan kampanye (Efriani, 2020). Akun media sosial tersebut memuat konten pengenalan dalam bentuk visi dan misi dengan harapan menarik simpati pemilih.
Komisi Pemilihan Umum menetapkan kategori pemilih pemula adalah mereka yang genap berusia 17 tahun atau belum berusia 17 tahun namun sudah menikah. Definisi ini dapat disederhanakan bahwa pemilih pemula merupakan pemilih yang melaksanakan Pemilu pertama kali.
Tak heran jika pemilih pemula menjadi sasaran favorit bagi calon kandidat dan partai partai politik untuk mendapatkan atensi suara pada Pemilu. Jika pemilih pemula tidak memiliki wawasan mendalam tentang politik, mereka berisiko mudah untuk dipengaruhi.
Penulis: Hari Tri Wasono