Bacaini.ID, KEDIRI – Istilah psikologinya sapiosexual. Rasa ketertarikan seseorang terhadap lawan jenis karena faktor pemikiran atau kecerdasan.
Bila umumnya hasrat seksual pada lawan jenis karena tergoda oleh penampilan fisik atau gestur seksi, hal itu tidak berlaku bagi sapiosexual.
Hasrat orang-orang ‘pengidap’ sapiosexual lebih terbangkitkan oleh lawan jenis yang mereka anggap cerdas, pintar atau berotak encer.
Baca Juga:
- Menggigit Pasangan Ternyata Bisa Redakan Stres
- Apa itu Body Dysmorphia? Efek Medsos Merusak Mental
- Lagu Raja Ampat, Keresahan Abon Jhon Musisi Asal Blitar
Mengenal Sapiosexual dan Tandanya
Kata sapiosexual berasal dari bahasa Latin ‘sapien’ yang berarti bijaksana, dan ‘seksualis’ yang berarti seksual.
Seorang sapiosexual menjadikan kecerdasan sebagai kriteria utamanya dalam memilih pasangan. Mereka tidak peduli dengan penampilan atau materi, ketika merasa terstimulasi secara intelektual oleh lawan jenis, sapiosexual secara alami akan memiliki hasrat terhadap orang tersebut.
Istilah sapiosexual dikenalkan oleh Merriam Webster di tahun 2004. Menurut penelitian, 1-8% orang berusia 18 hingga 35 tahun diidentifikasi sebagai sapiosexual.
Sapiosexual bukan sekedar merasa tertarik pada orang-orang cerdas, namun mereka memiliki rasa ketertarikan yang kuat hingga menimbulkan hasrat seksual.
Beberapa ahli mengkategorikan sapiosexual sebagai fetish, namun sebagian lain tidak. Ciri umum yang dimiliki oleh seorang sapiosexual adalah:
• Menyukai percakapan yang mendalam. Diskusi yang kompleks, suka bertukar pikiran pada hal-hal yang mungkin orang lain anggap terlalu berat untuk jadi obrolan.
• Lebih mengutamakan kecerdasan berpikir orang lain daripada penampilan fisik mereka. Sapiosexual lebih menghargai pemikiran orang daripada wajah rupawan maupun seksi.
• Menyukai buku dan menjadikan toko buku sebagai tempat kencan utama daripada cafe maupun tempat wisata. Sapiosexual lebih memilih tempat-tempat yang tenang.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Tertarik Dengan Sapiosexual?
Jika memiliki pasangan sapiosexual, yang harus dipahami adalah mereka tidak tertarik secara seksual pada hal-hal yang bersifat fisik. Merayu dengan bunga, coklat maupun kata-kata gombal hanya akan jadi bahan tertawaan mereka.
Sapiosexual lebih menyukai diajak berdiskusi tentang segala hal: buku, politik, masalah sosial atau hobi mereka secara mendalam. Justru melalui inilah, sapiosexual akan terbangkitkan hasratnya. Bagi sapiosexual, diskusi adalah ‘foreplay’.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan jika berpasangan dengan seorang sapiosexual:
• Perhatikan Minat Uniknya
Ketahui apa minatnya. Cara mudah untuk merayu sapiosexual adalah dengan mengenal minat mereka. Cari tahu jenis konten yang menjadi minatnya. Tontonan kesukaan, hobi atau lainnya.
Mengajak berdiskusi tentang apa yang ia sukai, apalagi ditambah dengan pengetahuan-pengetahuan baru tentang hal tersebut, pasti akan sangat menarik bagi sapiosexual.
Merangsang intelektual mereka sama dengan merangsangnya secara seksual.
• Temukan Minat Bersama
Sapiosexual cenderung menyukai tantangan dan hal-hal baru. Mereka bersemangat pada aktivitas-aktivitas yang dapat memuaskan rasa ingin tahu mereka.
Mengajak sapiosexual ke tempat-tempat seperti museum, galeri seni, pertunjukan budaya, situs-situs purbakala lebih menarik daripada diajak berkunjung ke cafe viral.
Atau sesuaikan dengan hobi, jika ia menyukai fotografi, ajak untuk hunting foto ke tempat-tempat indah yang belum dieksplor. Menyukai bunga, ajak ke perkebunan bunga yang belum pernah ia kunjungi.
Menjelajahi tempat-tempat baru bersama, memberi kesempatan satu sama lain untuk mengetahui minat masing-masing.
Bagi sapiosexual, terhubung dengan orang yang ia sayangi melalui pertukaran pengetahuan maupun keyakinan filosofis, adalah penting.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





