Bacaini.id, BANGKALAN – Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Bangkalan menyebabkan lima mahasiswa mengalami luka. Kericuhan antara pendemo dengan aparat kepolisian tak terhindarkan saat mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung DPRD.
Kericuhan berawal dengan aksi saling dorong saat para mahasiswa merangsek untuk masuk ke dalam gedung DPRD. Mahasiswa yang mendesak dengan tangan kosong, dipukul mundur oleh polisi menggunakan tongkat pemukul.
Data yang diperoleh Bacaini.id ada lima mahasiswa yang terluka akibat bentrok dengan petugas. Satu orang mahasiswa berasal dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy (STITAL) dan empat orang mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Akibat luka yang diderita, mereka harus mendapat perawatan di rumah sakit.
“Kami mengutuk keras tindakan brutal polisi, kawan-kawan kami banyak terluka. Padahal kami berniat menyampaikan aspirasi dengan baik, tetapi disambut dengan pukulan,” kata Korlap aksi Trunojoyo Bergerak, Abdul Wahed kepada Bacaini.id usai aksi yang digelar hari ini, Senin, 11 April 2022.
Atas kejadian tersebut, Wahed meminta pihak kepolisian Polres Bangkalan bertanggung jawab dan melakukan penindakan hukum terhadap pelaku kekerasan kepada mahasiswa. Dia pun mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa ke Polres Bangkalan.
“Insyaallah setelah ini kita akan melakukan demo ke Polres, kami minta polisi mengusut kekerasan yang dilakukan kepada kawan kami dan menindak pelakunya,” tandasnya.
Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino tidak menampik adanya kericuhan yang berawal dari aksi saling dorong antara petugas dengan para mahasiswa di depan gedung DPRD Bangkalan. Pihaknya mengaku sedang menunggu konfirmasi atau data di lapangan.
AKBP Alith menambahkan bahwa pihaknya akan bertanggung jawab apabila dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini ada kesalahan prosedur yang dilakukan oleh anggotanya.
“Kalau memang ada kesalahan pengamanan atau prosedur dan sebagainya tentu akan kami lakukan penindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,” pungkasnya.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira