KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri membuka lowongan tenaga Rumah Sakit (RS) darurat Covid-19 yang ada di Rumah Sakit Nur Aini di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, dr. Bambang Triyono Putro mengatakan, untuk lowongan ini, tidak hanya ditunjukan oleh Tenaga Kesahatan (Nakes) saja. Namun juga untuk tenaga penunjang Rumah Sakit. “Tenaga lainnya seperti keamanan, bagian bersih-bersih, masak, dan lainnya itu,” jelas Bambang kepada bacaini.id, Selasa, 12 Januari 2021.
Untuk waktu recruitmen dia menyebut telah dimulai sejak tanggal 1 Januari 2021 yang lalu dan akan berakhir pada tanggal 15 Januari mendatang. Namun akhir pendafataran tersebut tidak serta-merta menjadi patokan. Sebab panitia akan melakukan evaluasi hingga target pendaftar terpenuhi.
baca ini : Dibayar 1 Juta Ini Resiko Pengubur Jenasah Covid
Bambang juga mengatakan, untuk jumlah karyawan, pemerintah menetapkan sebanyak 90 orang. jumlah tersebut sudah termasuk Nakes dan seluruh SDM yang menunjang berjalannya sebuah Rumah Sakit. Nantinya dari 90 orang tersebut akan dibagi menjadi 3 sift untuk menjalankan RS selama 24 jam.
Untuk syarat pendaftaran, Bambang menyebut, para pelamar membawa surat lamaran bermaterai Rp. 10.000, atau Rp. 6.000 ditambah Rp. 3.000, atau Rp. 3.000, sebanyak tiga lembar, ditulis dengan tulisan tangan sendiri (tidak diketik) pada kertas folio dengan tinta warna hitam.
baca ini : Pemkab Kediri Tambah Ruang Isolasi
Format Surat Lamaran dan persyaratan lengkap dapat diunduh di www.dinkes.kedirikab.go.id dilengkapi dengan berkas KTP, ijazah terakhir, transkrip nilai, sesuai dengan kualifikasi pendidikan pada formasi jabatan yang dilamar. “Untuk file KTP, ijasah dan lainnya di Scan,” katanya.
Untuk diketahui Rumah Sakit Nur Aini, Tulungrejo merupakan sebuah rumah sakit darurat untuk rujukan pasien covid dengan kapasitas ruangan sebanyak 50 tempat tidur pasien. Di rumah sakit ini nantinya hanya akan menampung pasien kategori ringan saja, untuk yang berat-berat akan diteruskan ke rumah sakit rujukan.
“Sementara karena tenaganya baru semua dan belum tahu sampai mana kapasitasnya, jadi kita fokus di yang ringan saja, yang berat akan ditampung RSKK, RSUD SLG dan RS HVA Pare,” pungkasnya.(Karebet)