Bacaini.ID, KEDIRI – Putra pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memiliki kedekatan dengan Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Gus Dur bahkan memiliki kamar tidur sendiri di GKJW untuk mengajar.
Ketua Majelis Agung GKJW Condro Firmanto Garjito pernah bersaksi bahwa selama tujuh tahun dari 1974 hingga 1981, Gus Dur tiap bulan sekali datang ke Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang berada di Jalan S Supriyadi No 18 Kota Malang untuk mengajar. Bahkan, Gus Dur sering kali menginap di sana dan mendapat ruang tidur berukuran 5×7 m, yang bersebelahan dengan kamar mandi, karena ia sering bolak-balik ke kamar mandi.
baca ini Pembangunan Tempat Ibadah GKJW di Kota Kediri Dihentikan Paksa
“Gus Dur selama tujuh tahun dari 1974 hingga 1981 rawuh tiap bulan sekali kesini untuk mengajar. Di sini ruang tidurnya, bersebelahan dengan kamar mandi, karena Gus Dur sering bolak-balik,” kata Firmanto Garjito dikutip dari laman jatim.nu.or.id.
Untuk mengenang kedekatan tersebut, pengurus gereja mengabadikan ruangan yang digunakan Gus Dur untuk mengajar para pendeta. Termasuk kursi yang digunakan Gus Dur mengajar.
baca ini Polemik Pendirian Gereja FKUB Kota Kediri Terima Surat Keberatan Warga
Jalinan persahabatan Gus Dur dengan banyak tokoh dan pastor Katolik juga kuat. Di antaranya Romo YB Mangunwijaya dan Romo Frans Magnis Suseno. Gus Dur bahkan mengangkat Romo Eko Budi Susilo yang nota bene adalah Vikaris Uskup Surabaya sebagai anggota keluarganya sendiri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada saat kunjungan ke GKJW Kota Malang sempat meminta untuk mewarisi nilai keberagaman yang diajarkan Gus Dur. Persaudaraan sejati yang pernah diinisaisi oleh Gus Dur, KH Hasyim Muzadi, KH Syafi’i Ma’arif dan Pimpinan Majelis Agung GKJW Malang perlu diteruskan melalui silaturrahmi untuk saling memahami.
“Supaya muncul standing saling bisa mempercayai dan menghormati serta respect satu dengan yang lain,” kata Khofifah dinukil dari laman jatim.nu.or.id.
Penulis: Hari Tri Wasono