Bacaini.ID, KEDIRI – Siklus menstruasi atau haid merupakan salah satu indikator utama terkait kesehatan reproduksi perempuan.
Saat ini diketahui semakin banyak perempuan muda atau usia produktif yang mengalami gangguan siklus menstruasi. Haid mereka berlangsung tidak teratur.
Celakanya, siklus menstruasi yang terlalu cepat atau terlalu lambat atau bahkan tidak muncul sama sekali sering dianggap sepele.
Padahal hal itu bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 14% perempuan usia produktif di seluruh dunia pernah mengalami gangguan siklus menstruasi.
Di Indonesia, fenomena ini juga meningkat, terutama di kalangan remaja dan perempuan usia 20-an.
Penyebab Menstruasi Tidak Teratur pada Perempuan Muda
• Stres dan Tekanan Mental
Stres adalah penyebab utama yang sering tidak disadari.
Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron.
Akibatnya, siklus menstruasi menjadi kacau, bahkan bisa berhenti sementara (amenorea).
• Pola Makan Tidak Seimbang
Diet ekstrem, kurang asupan nutrisi, atau sering mengonsumsi makanan cepat saji bisa mengganggu metabolisme dan keseimbangan hormon.
Kekurangan lemak sehat juga dapat mengurangi produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi.
• Kurang Tidur dan Paparan Gadget Berlebihan
Tidur yang tidak teratur atau kurang dari 6 jam per hari dapat memengaruhi produksi hormon melatonin dan mengganggu siklus haid.
Selain itu, paparan cahaya biru dari gadget pada malam hari juga membuat ritme sirkadian tubuh kacau.
• PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
PCOS adalah kondisi medis yang sering terjadi pada perempuan muda.
Gejalanya meliputi menstruasi tidak teratur, jerawat parah, pertumbuhan rambut berlebih, dan kenaikan berat badan yang drastis.
• Penggunaan Kontrasepsi Hormon
Pil KB atau suntikan hormon tertentu dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Biasanya, tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri setelah memulai atau menghentikan penggunaan kontrasepsi.
Dampak Menstruasi Tidak Teratur Jika Dibiarkan
Mengabaikan siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti:
• Ketidakseimbangan hormon kronis yang dapat memengaruhi kesuburan.
• Sulit memprediksi masa subur, sehingga menyulitkan perencanaan kehamilan.
• Bisa menjadi tanda endometriosis, gangguan tiroid, atau penyakit reproduksi lain.
• Risiko komplikasi seperti anemia akibat perdarahan berlebihan.
Cara Mengatasi dan Menjaga Kesehatan Siklus Menstruasi
• Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Perbanyak sayuran, buah, protein tanpa lemak, serta lemak sehat dari alpukat, ikan, atau kacang-kacangan.
Hindari diet ekstrem yang bisa mengganggu fungsi hormon.
• Kelola Stres
Lakukan meditasi, olahraga ringan seperti yoga atau jalan kaki, atau menulis jurnal untuk mengurangi tekanan mental.
• Tidur Cukup dan Teratur
Usahakan tidur 7-8 jam per malam dan hindari gadget 1 jam sebelum tidur.
• Gunakan Aplikasi Pelacak Menstruasi
Catat siklus haid menggunakan aplikasi seperti Clue, Flo, atau Glow untuk memantau perubahan yang terjadi.
• Cek Kesehatan Secara Berkala
Lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan minimal setahun sekali, terutama jika siklus haid sering berubah.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan tenaga medis jika mengalami tanda-tanda berikut:
• Tidak haid selama 3 bulan berturut-turut.
• Perdarahan berlangsung lebih dari 7 hari atau sangat banyak.
• Nyeri menstruasi yang ekstrem hingga mengganggu aktivitas.
• Gejala lain seperti jerawat parah, rambut tumbuh berlebih, atau kenaikan berat badan mendadak.
Menstruasi tidak teratur pada perempuan muda semakin sering terjadi, terutama akibat gaya hidup modern yang penuh tekanan.
Dengan pola makan yang baik, manajemen stres, dan pemeriksaan rutin, siklus haid dapat kembali stabil.
Jika keluhan berlanjut, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif