Kediri – Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kediri akan menjatuhkan sanksi bagi penjual tembakau lintingan yang menyalahi ketentuan PMK-134/PMK.04/2019. Ancaman berlaku bagi penjual yang memakai kemasan modern atau pengolahan kembali.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kasi Penyuluhan dan Informasi, Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kediri, Hendratno mengatakan larangan yang dimaksud ketika tembakau rajang dari petani diiris dan dimasukkan kedalam kemasan modern, dalam arti ada unsur usaha pengolahan kembali. “Kriteria pelanggaran bagi penjual eceran adalah lebih dari 2,5 Kilogram. Kedua, dikemas sesuai fungsi untuk melindungi produk, dan ketiga nilai kemasan dapat menambah nilai produk,” jelasnya dalam sosialisasi pemberlakuan PMK-134/PMK.04/2019 dengan para pedagang dan komunitas tembakau Kediri di kedai Istana Tembakau, Kota Kediri, Sabtu(10/10/2020).
Sementara ketentuan yang masih diperbolehkan adalah jual beli tembakau iris untuk para pedagang dengan berat tembakau di bawah 2.500 gram, serta tembakau tidak dalam kondisi iris pada kemasan penjualan.
Hendratno melanjutkan, pedagang yang tidak patuh pada aturan kepabean ini akan terancam sanksi minimal satu sampai empat tahun kurungan penjara. “Kalau jual bodong bisa (dikenai denda) sampai sepuluh kali nilai cukai,” katanya.
Namun demikian, Bea Cukai tidak akan serta-merta memberlakukan sanksi tersebut kepada masyarakat. pemerintah akan memberi pembinaan dan sosialisasi bagi para pedagang tembakau maupun masyarakat terlebih dulu.
“Kita berusaha ada pembinaan kepada masyarakat yang tidak tahu. Karena pandemi, sosialisasi memang kurang maksimal,” katanya.
Sayangnya penjelasan tersebut tak sepenuhnya bisa diterima para para pedagang tembakau rajang. Mereka masih bingung dengan ketentuan pengemasan modern yang dimaksud Bea Cukai dalam aturan tersebut. “Petugas tidak bisa menjelaskan dengan pasti maksud pengemasan secara modern,” kata Agusta Danang Prufianto, salah satu pedagang yang mengikuti sosialisasi.
Menurut Agusta, harus ada batasan jelas antara pengemasan modern dan tradisional agar tidak menjebak pedagang. Jika perlu, Bea Cukai harus mengeluarkan perincian detil tentang kriteria pengemasan modern dan tradisional sebagai panduan para pedagang. “Kemasan dalam bentuk tradisional seperti apa, kita masih ngambang. Saat kita tanya soal kemasan kresek, masih akan ditanyakan atasan. Biasanya kita pakai kresek untuk penjualannya,” kritiknya. (MU)