Bacaini.id, KEDIRI – Tingginya angka kematian akibat Covid 19 menjadi rezeki bagi Seruni. Toko bunga ini banjir orderan hingga menolak pesanan karena saking banyaknya.
Berbeda dengan awal masa pandemi dimana perajin karangan bunga merugi dan tutup berbulan-bulan, saat ini toko bunga Seruni di Kelurahan Pocanan, Kecamatan Kota, Kediri justru kewalahan. Mereka bahkan membatasi 15 pesanan setiap hari.
“Permintaan dalam satu hari itu lebih dari 15. Tetapi kami batasi karena kewalahan,” kata Leni, pemilik Toko Seruni kepada Bacaini.id, Sabtu, 6 Agustus 2021.
Leni menjelaskan permintaan karangan bunga bela sungkawa terus meningkat di tengah tingginya kematian belakangan ini. Jika sebelumnya toko ini hanya menerima 5 – 6 orderan sehari, kini naik tiga kali lipat.

Leni pun terpaksa menolak pesanan jika sudah melebihi 15 karangan bunga dalam sehari. Keterbatasan waktu pengerjaan akibat PPKM menjadi salah satu alasan penolakan ini.
Di Toko Seruni, satu papan karangan bunga duka cita dijual dengan harga Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta. Meski orderan melonjak, Leni tak menaikkan harga.
“Harganya sama saja kok, kalau pembeli minta dibuatkan dengan harga di bawah harga normal sebisa mungkin juga tetap kami layani,” katanya.
Bagi Leni, saat ini bukan saatnya memanfaatkan momen untuk mencari keuntungan. Melayani 15 orderan dan melayani permintaan pembeli dengan harga di bawah harga normal dilakukannya murni atas dasar kemanusiaan.
“Mereka memakai karangan buka sebagai bentuk duka cita. Sebab takziah juga jarang dilakukan. Paling tidak kita sedikit meringankan mereka yang tengah berduka,” tutup Leni.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video:





