Bacaini.ID, KEDIRI – Banyak spesies laut yang bentuknya unik, salah satunya ubur-ubur Mediterania. Seringkali disebut sebagai ubur-ubur telur goreng atau ubur-ubur telur ceplok.
Bernama ilmiah Cotylorhiza tuberculata, ubur-ubur telur ceplok berenang bebas di laut dengan kubah kuning cerah yang dikelilingi oleh silia berwarna putih atau transparan.
Terlihat seperti telur ceplok yang hanyut di arus laut. Ubur-ubur telur ceplok dapat ditemukan di seluruh lautan terbuka, pada kedalaman hingga 50 meter.
Beberapa ditemukan di perairan hangat Samudra Atlantik dan Laut Mediterania, sementara yang lain biasanya ditemukan di cekungan dalam Samudra Pasifik.
Ada dua spesies ubur-ubur berbeda yang sering disebut ubur-ubur telur ceplok, dari famili yang berbeda yaitu Phacellophora camtschatica dan Cotylorhiza tuberculata.
Hewan invertebrata ini berenang di lautan dan menangkap mangsa dengan tentakelnya. Predator mereka adalah kura-kura dan burung laut.
Dikutip dari Fact Animal, sepanjang siklus hidupnya, ubur-ubur ini mengalami transisi antara dua bentuk tubuh, medusa dan polip.
Bentuk polip tampak seperti ubur-ubur yang terbalik. Ini adalah tahap siklus hidup yang terjadi setelah telur dan sebelum dewasa.
Setelah telur dibuahi, telur akan berkembang menjadi planula, larva yang berenang bebas.
Setelah beberapa hari ia akan menempel pada permukaan yang keras dan berubah menjadi polip.
Setelah itu bentuk yang biasa kita lihat adalah ubur-ubur dalam tahap dewasa yang disebut bentuk medusa.
Menurut para ahli, populasi ubur-ubur diperkirakan akan meningkat.
Hal ini karena mereka dapat bertahan hidup dengan oksigen yang lebih sedikit daripada kebanyakan makhluk laut, bahkan plankton.
Karena kadar oksigen di perairan laut lebih rendah, ubur-ubur diperkirakan akan hidup lebih lama dari sebagian besar spesies.
Ubur-ubur telur ceplok bereproduksi secara seksual dan aseksual sepanjang hidupnya.
Selama bentuk medusa, ubur-ubur bereproduksi secara seksual dengan cara bertelur atau mengeluarkan sperma ke laut dan pembuahan terjadi di perairan terbuka.
Namun, ubur-ubur juga bereproduksi dalam bentuk polip. Proses ini disebut tunas, di mana polip membelah menjadi dua untuk menciptakan polip baru yang secara genetik identik.
Ubur-ubur ini bisa dimakan seperti namanya telur ceplok dan aman.
Orang-orang Tiongkok yang tinggal di lepas pantai telah memakan ubur-ubur setidaknya selama 1700 tahun terakhir.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif