NGANJUK – Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasific akan mempercepat jatuhnya hujan di wilayah Kediri Raya. Celakanya, fenomena ini akan memicu bencana longsor di kawasan permukiman dengan topografi kemiringan tinggi.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Sawahan, Nganjuk Muhammad Chudlori mengatakan, berdasarkan catatan historis, dampak dari La Nina adalah adanya peningkatan curah hujan bulanan di atas normal.
“Ini fenomena alam biasa sebenarnya, jadi La Nina itu adalah awan hujan yang terdorong angin ke arah indonesia karena penurunan suhu di bagian tengah dan timur ekuator Samudra Pasific,” katanya saat dihubungi Bacaini.id, Rabu 14 Oktober 2020.
Chudlori menyebut fenomena ini akan memicu bencana longsor di kawasan pemukiman dengan topografi kemiringan yang cukup tinggi. BMKG sendiri telah mensosialisasikan dampak La Nina ini kepada masyarakat yang bermukim di daerah dengan topografi kemiringan tinggi, terjal atau daerah pegunungan. “Jika nanti ada penambahan curah hujan akan mudah mengakibatkan bencana longsor,” sebut Chudlori.
BMKG juga bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah Kediri Raya untuk melakukan sosialisasi kepada warga yang berada di daerah rawan.
Fenomena La Nina, menurut Chidlori, tidak terjadi setiap tahun. Ini adalah fenomena alam yang terjadi beberapa tahun sekali dan tak bisa diprediksi kapan terjadinya.
Sejumlah literasi menyebut La Nina sebagian anomali sistem global yang cukup sering terjadi dengan periode ulang berkisar antar dua sampai tujuh tahun. Kejadian La Nina ini terjadi saat Samudera Pasifik dan atmosfer di atasnya berubah dari keadaan netral atau normal pada periode waktu dua bulan atau lebih. Perubahan di Samudra Pasifik dan atmosfer yang ada di atasnya ini terjadi dalam siklus yang dikenal dengan istilan ENSO atau El Nino-Souther Oscillation.
La Nina juga disebut terjadi di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di bagian tengah dan timur wilayah Indonesia. Di wilayah-wilayah ini terjadi peningkatan curah hujan yang tidak biasa.
Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan longsor. Selain itu, La Nina juga dapat merusak tanaman, termasuk sawah dan tanaman-tanaman semusim yang terkena dampak hujan berkepanjangan dan banjir. Kapasitas sungai dan debit air di sejumlah wilayah yang berlebihan kerap menimbulkan bencana di wilayahnya. (MU)