Bacaini.id, KEDIRI – Sebuah mobil yang dikendarai warga Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ringsek tertabrak Kereta Api Eksekutif Gajayana di perlintasan Desa Branggahan, Minggu pagi, 29 Agustus 2021. Pengemudi mobil tewas hingga terpental keluar kendaraan akibat kerasnya benturan.
Peristiwa kecelakaan yang terjadi di perlintasan tanpa palang pintu pukul 05.00 WIB ini mengejutkan warga Desa Branggahan. Sebuah suara keras terdengar usai kereta api cepat Gajayana jurusan Gambir – Malang melintas.
Sejumlah saksi mata mengatakan kendaraan minibus itu melaju melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu di K.176 + petak jalan Ngadiluwih Kras. Di saat yang bersamaan kereta api Gajayana melaju dari arah utara menuju selatan.
baca ini Kecelakaan di Perlintasan Tak Berpintu Bukan Tanggung Jawab PT KAI
“Sebenarnya relawan yang menjaga perlintasan sudah memperingatkan untuk berhenti. Namun pengemudi mobil tetap menginjak gas untuk melewati perlintasan,” kata Kapolsek Ngadiluwih AKP Iwan Setyo Budi kepada Bacaini.id, Minggu, 29 Agustus 2021.
Kerasnya benturan yang terjadi hingga mengakibatkan sopir minibus terlempar keluar kendaraan. Sementara mobil terseret beberapa meter ke area persawahan. Korban atas nama Bibit, warga Desa Ngadiluwih meninggal dunia di tempat. Mobil itu rencananya akan menjemput karyawan perusahaan.
Akibat kecelakaan itu kereata api Gajayana dengan nomer loko KA 72B sempat berhenti beberapa saat. Namun tak lama kemudian kereta melanjutkan kembali perjalanan menuju stasiun berikutnya.
Menurut keterangan warga, jumlah kendaraan yang melintas di perlintasan tak berpalang pintu tersebut makin ramai. Ini terjadi sejak dibukanya akses Jembatan Wijaya Kusuma pada 29 Mei 2018, yang menghubungkan wilayah barat Sungai Brantas dengan wilayah timur di Kabupaten Kediri.
Meski arus lalu lintas cukup padat, namun hingga kini otoritas setempat belum memasang perlintasan kereta api di sana. Keamanan pengendara hanya mengandalkan relawan yang menjaga perlintasan. (HTW)
Tonton video:





