• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, July 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Batik Colet Jombangan Diminati Warga Australia

ditulis oleh redaksi
02/10/2021
Durasi baca: 2 menit
531 34
0
Batik Colet Jombangan Diminati Warga Australia

Sriyani sedang membatik. Foto: Bacaini/Syailendra

Bacaini.id, JOMBANG –  Sempat terpuruk selama pandemi covid 19, perajin batik colet di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Jombang kembali bergeliat. Pemesanan datang dari dalam dan luar negeri.

Pasangan suami istri Sutrisno, 54 tahun, dan Sriyani, 55 tahun adalah salah satu yang bertahan menggeluti profesi ini. Perajin batik colet ini mengaku sudah melayani pesanan sejak satu bulan terakhir. “Sejak sebulan terakhir pesanan sudah banyak yang masuk,” ujar Sriyani kepada Bacaini.id, Sabtu 2 Oktober 2021.

Setiap hari, di samping rumahnya di Desa Jatipelem, Sriyani menggoreskan tinta di atas kain. Sebelumnya motif yang akan diwarna telah dipola menggunakan pensil. Aktivitas itu dilakukan bersama para pembatik lain yang bekerja di gerai milik Sriyani. Uniknya, hampir semua pembatik itu berusia lanjut.

Mata tua mereka tak lelah memadukan warna dengan guratan yang ada. Demikian pula tangan keriput yang lincah meliuk-liuk di atas kain mengikuti pola yang dibentuk. Siang itu, Sriyani menggambar motif daun.

Di sudut lain tampak perempuan memegang kain dan canting. Duduk di depan tungku perapian, tangannya bergerak naik turun mencelupkan canting ke dalam pewarna kain. Tak lupa dia meniup lubang kecil di belakang canting untuk memastikan alat pewarna itu tak buntu. Sekaligus mengurangi panas cairan yang bisa meleleh saat ditorehkan di atas kain.

Gerai ini memproduksi beragam batik, mulai batik tulis, batik colet, hingga batik printing. Seluruh batik memiliki segmen pelanggan berbeda. Termasuk harga yang beragam.

Dalam kondisi normal, omzet gerai ini bisa tembus Rp 40 juta dalam satu bulan. Namun selama pandemi, turun jauh hingga Rp 25 juta saja. “Saat ini berangsur-angsur normal,” kata Sriyani.

Meski pandemi belum reda, namun pesanan sudah mengalir melalui  jejaring online. Sriyani mematok harga ratusan ribu untuk satu lembar kain, hingga Rp 2,5 juta. Batik dengan banderol mahal dibuat khusus souvenir dan oleh-oleh.

Menurut Sriyani, mahalnya harga tersebut karena proses pembuatannya manual dan butuh ketelitian. “Semuanya menggunakan tangan, dengan waktu pengerjaan hingga dua bulan untuk menghasilkan batik yang halus,” katanya.

Para pembeli bisa memilih motif yang dikehendaki. Mulai motif flora seperti daun kelapa, pohon nyamplung, dan jati glondong, dengan ciri khas gambar buah dan daun mangga. Buah dan daun mangga ini diambil dari nama desa Jati Pelem.

Sejak tahun 2016, batik Jombang ini sudah terbang ke Australia. Kemudian merambah Belanda, Amerika hingga Jepang.

Di tengah Peringatan Hari Batik Nasional 2 Oktober ini, Sriyani berharap lahir pembatik muda yang mewarisi tradisi itu. Sebab pekerjaan yang membutuhkan ketelatenan ini kurang diminati kalangan muda.

Penulis: Syailendra
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Viral Cikgu Malaysia Ngomel Muridnya Terkontaminasi Bahasa Indonesia

Viral Cikgu Malaysia Ngomel Muridnya Terkontaminasi Bahasa Indonesia

Sengketa 13 Pulau di Trenggalek dan Tulungagung Memanas Lagi

Sengketa 16 Pulau: Nelayan Trenggalek Siapkan Perlawanan Kultural

Ini Janji Keadilan Bupati Kediri Untuk Santri Tewas Dianiaya di Pesantren

3 Kades di Kediri Tersangka Korupsi, Bupati: Tak Ada Toleransi

  • Viral Orang Pelayaran Aniaya Driver Ojol Picu Aksi Solidaritas

    Viral Orang Pelayaran Aniaya Driver Ojol Picu Aksi Solidaritas

    700 shares
    Share 280 Tweet 175
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15389 shares
    Share 6156 Tweet 3847
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16588 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Viral Cikgu Malaysia Ngomel Muridnya Terkontaminasi Bahasa Indonesia

    571 shares
    Share 228 Tweet 143

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist