Bacaini.ID, KEDIRI – Larangan untuk tidak tidur sore hari karena akan berimplikasi negatif ternyata bukan sekedar mitos.
Dalam masyarakat Jawa, larangan itu bisa ditemukan pada lagu ‘Padhang Mbulan’ karya Sunan Giri, yang salah satu liriknya berbunyi: “… Ngelingake ojo podho turu sore...”.
Atau penggalan lirik tembang macapat Asmarandana: “Ojo turu sore kaki. Ana dewa nglanglang jagad. Nyangking bokor kencanane…”
Intinya, pada sore hari sebaiknya untuk tidak tidur, tapi gunakan untuk beraktivitas sebelum malam datang dan beristirahat.
Ternyata, anjuran untuk tidak tidur sore juga ada dalam ajaran Islam. Tidur sore hari tidak dianjurkan, bahkan makruh.
Tidur setelah Ashar dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan baik fisik maupun mental.
Anjuran untuk menghindari tidur sore nyatanya memiliki alasan ilmiah.
Beberapa penelitian bahkan membuktikan bahaya tidur sore bagi kesehatan fisik dan mental.
Mengenal Ritme Sirkadian
Ritme sirkadian adalah pola perubahan fisik, mental, dan perilaku yang terjadi setiap 24 jam.
Ritme ini mengatur berbagai proses tubuh, seperti tidur, suhu tubuh, nafsu makan, dan pelepasan hormon dan lainnya.
Dikutip dari Sleep Foundation, otak mengatur ritme sirkadian secara alami dan cahaya serta gelap menjadi faktor utama yang memengaruhi ritme sirkadian.
Singkatnya, tubuh secara alami telah memiliki jam biologis yang mengatur kapan harus bangun, tidur dan lainnya, untuk kemudian ‘menyiapkan’ hormon apa saja yang diperlukan oleh tubuh.
Tidur sore, dapat mengganggu ritme sirkadian tersebut.
Efek negatif tidur sore
Tidur sore dapat mengganggu ritme sirkadian. Jam biologis menjadi acak dan tubuh ‘bingung’. Seringkali ketika bangun dari tidur sore, orang menjadi pusing atau bahkan stres.
• Tekanan darah tinggi, stroke, jantung
Ketika tidur, tubuh otomatis menurunkan tekanan darah. Dan saat bangun, tubuh mempersiapkan diri beraktivitas secara otomatis dengan menaikkan tekanan darah.
Jika terjadi sesuai jam biologis tubuh, hal ini normal. Bangun di pagi hari tubuh telah siap melakukan aktivitas.
Namun jika terjadi pada sore hari, ritme sirkadian menjadi kacau. Apalagi terbangun dalam kondisi sleep inertia, otak belum sepenuhnya terbangun.
Ini menyebabkan tekanan darah naik mendadak dan menyebabkan sakit kepala.
Menurut American Heart Association, kondisi ini dapat menyebabkan hipertensi menahun.
Bahkan penelitian medis pun menemukan bahwa serangan stroke dan jantung seringkali muncul saat seseorang lelap tidur di sore hari.
• Mental terganggu
Terganggunya ritme sirkadian membuat ketidakseimbangan hormon. Akibatnya, tubuh mengalami penurunan kemampuan mengatasi stres.
Banyak penelitian yang mendukung bahwa tidur sangat penting tidak hanya untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Kualitas tidur yang buruk atau kurang baik terbukti meningkatkan respons emosional negatif terhadap pemicu stres dan menurunkan emosi positif.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif