• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, December 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Apa itu Gandrung Sewu Banyuwangi? Tarian Heroik Pelawan Belanda

Memiliki akar sejarah dari kesenian jathilan Ponorogo dan tayub Semarang. Kata gandrung dikenalkan pertama kali oleh pasangan suami istri

ditulis oleh Editor
21 October 2025 19:08
Durasi baca: 4 menit
gandrung sewu Banyuwangi

Penari gandrung sewu Banyuwangi (foto ilustrasi/wikipedia)

Bacaini.ID, KEDIRI – Banyuwangi kembali menggelar event budaya tahunan, Festival Gandrung Sewu, pada 25 Oktober 2025 mendatang.

Festival Gandrung Sewu merupakan pertunjukan tari Gandrung yang diikuti oleh ribuan penari, baik penari lokal maupun luar daerah bahkan mancanegara.

Tari Gandrung memiliki sejarah panjang yang berakar pada seni Jathilan Ponorogo dan Tayub Semarangan.

Konon, kata ‘gandrung’ pertama kali dikenalkan oleh sepasang suami istri pendatang asal Ponorogo dan Semarang yang tinggal di Banyuwangi.

Mereka adalah Midin dari Ponorogo dan Raminah dari Semarang, bertemu dan menikah di Cungking, Banyuwangi.

Baca Juga:

  • Apa itu Desa Adat? Ini 6 Di antaranya yang Lestari Hingga Kini
  • Apa itu Ritus Longkangan Trenggalek? Yang Menjadi Warisan Budaya Tak Benda
  • PT KAI Daop 7 Madiun Manjakan Pecinta Gandrung Sewu Banyuwangi

Sebelumnya, Midin pernah menjadi Gemblak di Ponorogo dan telah familiar dengan kesenian Jathilan. Sementara Raminah adalah seorang penari Ledek pada kesenian Tayub di Semarang.

Di tahun 1883, untuk menghibur diri di perantauan, Banyuwangi, mereka memadukan dua kesenian dari tanah kelahiran masing-masing menjadi sebuah kesenian baru, Gandrung.

Kesenian baru yang mereka ciptakan ini juga wujud dari rasa takjub dan syukur atas hasil panen yang melimpah.

Ungkapan kata tersebut mereka gunakan untuk memuja Dewi Sri, Dewi Padi yang diyakini telah sejahterakan mereka.

Arti kata ‘gandrung’ secara etimologis adalah cinta atau terpesona. Melalui Tari Gandrung, masyarakat Banyuwangi mengungkapkan rasa syukur mereka pada hasil panen yang melimpah.

Seni Gandrung Banyuwangi merupakan pagelaran seni tari dengan para penari berpasangan, laki-laki dan perempuan.

Seni Gandrung dan Tari Gandrung memiliki perbedaan. Pada Seni Gandrung, penari melakukan pementasan dengan menyanyi. Sedangkan Tari Gandrung, hanya menari tanpa menyanyi. 

Sejarah Gandrung Blambangan

Kesenian Gandrung muncul bersamaan dengan dibabatnya hutan Tirtagondo atau Tirta Arum untuk membangun ibu kota Blambangan pengganti Pangpang (Ulu Pangpang).

Babat hutan atas prakarsa bupati pertama Banyuwangi, Mas Alit yang dilantik pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulu Pangpang.

Sebuah jurnal penelitian mengenai Seni Gandrung Banyuwangi dari Universitas Jember, mengatakan bahwa awal kesenian ini digunakan sebagai media dakwah, hiburan dan perjuangan oleh masyarakat lokal.

Seni Gandrung sendiri awalnya lebih dikenal sebagai media perjuangan yang kemudian berkembang menjadi hiburan.

Penari dalam Seni Gandrung awal adalah laki-laki dewasa. Meskipun dilakukan berpasangan, para penari Gandrung terdiri dari para penari laki-laki yang sebagian berkostum perempuan.

Penari Gandrung pertama adalah Midin dan seorang muridnya bernama Marsan, pemuda desa setempat, Cungking.

Namun setelah kelahiran anak-anak Midin dan Raminah yang kebanyakan perempuan, mulailah Gandrung ditarikan oleh perempuan.

Biasanya pertunjukan Gandrung ditampilkan dalam berbagai acara adat seperti bersih desa, petik laut, perkawinan, khitanan dan berkembang menjadi pertunjukan pada hari besar nasional di era modern.

Penari Gandrung yang paling terkenal di awal berkembangnya kesenian ini adalah Marsan, murid dari pencipta Gandrung, Midin.

Marsan memang bukan penari pertama dan satu-satunya, namun ia adalah seniman Gandrung yang paling fenomenal.

Marsan juga dikenal sebagai seorang agamis dan pejuang. Kesenian Gandrung, menjadi media Marsan untuk mengungkap dan menganalisa kekuatan pihak Belanda.

Gandrung ditangan Marsan menjadi sarana informasi bagi para pejuang di masa itu untuk mengetahui taktik musuh.

Selain itu, Marsan dan rombongan keseniannya ‘ngamen’ dari desa ke desa dan mengumpulkan upah yang mereka dapatkan untuk dibagikan kepada masyarakat yang dalam kondisi memprihatinkan akibat peperangan.

Upah mereka biasanya adalah bahan pangan berupa beras, hasil bumi dan lainnya. 

Sejarah Penari Gandrung Perempuan

Penari Gandrung di era awal dilakukan oleh para laki-laki saja. Satu berperan sebagai Gandrung Lanang, tetap berkostum laki-laki, dan pasangannya berkostum perempuan.

Pada perkembangannya, penari Gandrung perempuan pertama di kesenian ini adalah seorang perempuan tulen bernama Semi, anak dari Midin dan Raminah yang lebih sering dipanggil sebagai Mak Midah.

Selanjutnya, Semi menjadi pasangan tari Midin. Ikutnya Semi sebagai penari Gandrung adalah akibat dari janji atau nadzar dari ibunya, Mak Midah.

Semenjak kecil, Semi menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Mak Midah pun bernadzar apabila Semi sembuh, ia akan menjadikan Semi seorang penari.

Melalui ritual yang dilakukannya sendiri, Mak Midah berhasil menyembuhkan Semi. Sejak saat itu, Semi menjadi penari Gandrung menggantikan Midin, ayahnya.

Berubahnya kesenian Gandrung dengan makin langkanya penari laki-laki dan hanya ditarikan oleh para perempuan, juga tak lepas dari pengaruh masuknya ajaran Islam yang melarang segala bentuk transvestisme, berpenampilan tidak sesuai gender, pada sekitar tahun 1890-an.

Penari Gandrung laki-laki benar-benar punah di tahun 1914, setelah kematian penari terakhirnya, Marsan. Dan hingga kini, Tari Gandrung hanya ditarikan oleh perempuan saja.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Sumber: Apa itu Gandrung Sewu Banyuwangi? Tarian Heroik Untuk Melawan Belanda
Via: gandrung-sewu-banyuwangi
Tags: bacaini.idbanyuwangiberita banyuwangi terkinigandrung sewugandrung sewu banyuwangiSEJARAH
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Pingback: Destinasi Wisata Banyuwangi yang Wajib Dikunjungi Sebelum Mati

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

raja airlangga

Bendungan Mitigasi Bencana Sudah Ada di Zaman Airlangga

sampah plastik cemari laut

Sampah Plastik yang Mencemari Laut di Dunia Datang dari Asia

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

Kota Kediri Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa, Ini Penjelasan Nilainya

  • pelajar blitar pembuang bayi menangis

    Tangis Penyesalan Pelajar di Blitar Usai Membuang Bayi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Kekuatan Fiskal Kota Kediri, Aman atau Bahaya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist