Bacaini.ID, KEDIRI – Antara gula putih dan gula aren, mana yang lebih aman untuk penderita diabetes selalu menjadi pertanyaan di masyarakat.
Perdebatan soal gula putih dan gula aren sering muncul, terutama bagi penderita diabetes tipe 2 yang banyak dialami masyarakat lantaran pola makan.
Banyak orang percaya gula aren lebih sehat dan aman ketimbang gula putih untuk penderita diabetes. Tapi benarkah demikian?
Perbedaan Gula Putih dan Gula Aren
Gula putih atau gula pasir umumnya dibuat dari tebu yang diproses hingga menghasilkan sukrosa murni.
Sedangkan gula aren berasal dari nira pohon aren atau kelapa yang dipanaskan hingga mengkristal.
Indeks glikemik (GI) per 100 gram pada gula pasir sekitar 68, sementara pada gula aren sekitar 54.
Ini artinya, gula aren yang memiliki GI lebih rendah cenderung meningkatkan kasar gula darah lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir atau gula putih.
Indeks Glikemik (GI) merupakan ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah.
Semakin tinggi angka GI, semakin cepat kadar gula darah naik setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Dampak Gula Terhadap Penderita Diabetes
Menurut Kementerian Kesehatan RI, penderita diabetes harus mengontrol asupan gula harian, maksimal 4 sendok makan (±50 gram) per hari, baik dari gula putih maupun gula aren.
Meski gula aren memiliki GI sedikit lebih rendah, bedanya tidak terlalu signifikan. Artinya, jika dikonsumsi berlebihan, keduanya tetap bisa menyebabkan lonjakan gula darah.
Penelitian dari American Diabetes Association menunjukkan bahwa jenis gula bukan faktor utama, melainkan jumlah yang dikonsumsi.
Bahkan, pemanis alami seperti madu atau gula aren tetap harus dibatasi. Pun gula yang di klaim untuk diabetes dan diet, juga tetap harus dibatasi.
Banyak mitos di masyarakat yang membuat orang salah kaprah dalam mengonsumsi gula.
Seperti pada gula aren yang mitosnya aman dikonsumsi sebanyak apapun. Meski lebih alami, gula aren tetap mengandung sukrosa yang bisa menaikkan gula darah.
Hal yang sama terjadi pada gula batu yang dianggap lebih sehat. Sebenarnya, kandungan gula batu sama saja dengan gula pasir, hanya berbeda bentuk.
Begitu juga dengan madu yang seringkali dijadikan sebagai pengganti gula untuk pemanis karena dianggap lebih sehat.
Benar bahwa madu memiliki vitamin dan mineral yang baik, namun madu juga memiliki IG yang hampir sama dengan gula biasa.
Jadi untuk penderita diabetes, tetap harus membatasi konsumsinya.
Tip Aman Mengonsumsi Gula untuk Penderita Diabetes
• Gunakan gula aren atau gula putih secukupnya, tetap patuhi batas maksimal 50 gram per hari.
• Pilih pemanis rendah kalori seperti stevia atau eritritol jika ingin rasa manis tanpa efek besar pada gula darah.
• Perhatikan total gula tersembunyi dalam makanan kemasan, seperti saus, biskuit, minuman kemasan, dan snack.
• Kombinasikan dengan makanan berserat seperti sayuran atau nasi merah agar penyerapan gula lebih lambat.
• Cek gula darah secara rutin untuk memantau efek dari makanan yang dikonsumsi.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif