Bacaini.ID, TRENGGALEK – Rombongan ahli geologi internasional atau asing mengunjungi kawasan tambang emas di wilayah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Kedatangan ahli geologi internasional yang difasilitasi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu menuai polemik sebab tidak memberitahu pemerintah daerah setempat.
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin atau Mas Ipin memprotes keras kehadiran rombongan ahli geologi internasional di wilayahnya.
Melalui akun pribadi instagramnya @avinml, Bupati Trenggalek Mas Ipin mengungkapkan keberatan dan rasa kecewanya.
“Silakan DM saya kalau ingin penelitian untuk pengayaan ilmu. Tidak perlu bersurat pun saya akan balas. Tetapi menggandeng swasta yang ditolak warga karena berpotensi merusak ekologi, saya berpesan mohon hati-hati,” tulis Mas Ipin Jumat (19/9/2025).
Baca Juga: Trenggalek Melawan, Menolak Tambang Demi Masa Depan
Kedatangan rombongan ahli geologi internasional di kawasan tambang emas Trenggalek itu diketahui difasilitasi Fakultas Teknik UGM.
Informasi yang dihimpun ada sebanyak 10 negara yang terlibat dalam kegiatan penelitian tambang emas di Trenggalek.
Para ahli geologi internasional itu melangsungkan kegiatan penelitiannya di wilayah Desa Ngepeh Kecamatan Tugu.
Pihak Fakultas Teknik UGM sebelumnya bersurat resmi kepada PT SMN selaku pemegang hak pengelolaan tambang emas di Trenggalek.
Surat Nomor 170109/UN1/FTK.2/DTGL/HM/2025 berisi pengajuan izin kunjungan dengan subjek Request for Site Visit to Dalang Turu Au Prospect at Trenggalek District – SEG 2025 Pre-Conference Field Trip.
Namun pihak UGM terungkap tidak menyurati pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek yang secara administratif sebagai pemilik wilayah.
Baca Juga: Tolak Tambang Emas di Trenggalek, Massa ART Tebar 1.000 Bibit Pohon
Bupati Trenggalek Mas Ipin menegaskan, arah pembangunan Trenggalek tidak sejalan dengan praktik eksploitasi sumber daya alam yang berisiko merusak lingkungan.
“Trenggalek tidak memilih ekonomi ekstraktif untuk masa depannya. Keselamatan dan ketenteraman warga menjadi prioritas,” ujarnya ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Imam Rosyidin selaku External Relation PT SMN mengatakan pihaknya tidak menjadi panitia kunjungan ahli geologi internasional itu.
Menurutnya, kegiatan yang berlangsung diinisiasi oleh Fakultas Teknik Geologi UGM. Bahkan pihaknya kata dia sebagai tamu.
“Ada sekitar 10 negara yang mengirim ahli ke Trenggalek. Panitia kegiatan itu dari UGM, bukan SMN. Kami hanya sebagai tamu,” kata Imam
Imam juga mengatakan kunjungan para ahli geologi internasional itu berlangsung mendadak. Kurang lebih sekitar 3 jam.
Mereka meninjau struktur mineralisasi di kawasan Trenggalek sebelum melanjutkan perjalanan ke Madiun.
Dalam masalah ini pihaknya, kata Imam tidak punya kewenangan memberi izin atau menolak, karena lembaga berbeda.
“Tapi kami terbuka berdiskusi dengan Pemkab maupun masyarakat demi menjaga Trenggalek,” ungkapnya.
Penulis: Aby Kurniawan
Editor: Solichan Arif