MALANG – Setelah beberapa bulan tidak ada kegiatan apapun imbas tidak kunjung selesainya pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Malang bersama masyarakat mencoba bangkit serta tetap semangat dengan mulai menggalakkan kembali beragam kegiatan kesenian dan kebudayaan di kampung-kampung wisata Kota Malang.
Beragam kegiatan tersebut di gelar Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang bersama Forum Komunikasi Kelompok Sadar Wisata (Forkom Pokdarwis) serta masyarakat di masing-masing kampung tematik. Kurang lebih ada 15 kegiatan seni-budaya selama Oktober 2020 ini.
Beberapa diantaranya seperti Festival Batik di Kampung Kuburan Londo Sukun, Gugur Gunung Bhumi di Kampung Wisata Tridi, Festival Keramik di Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Atur Sesaji Leluhur dan Tari Ritual Sesaji di Kampung Wisata Topeng dan Jenggirat Fest di Kampung Celaket.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menyampaikan, diselenggarakannya beragam event tersebut untuk memberikan dorongan motivasi kepada masyarakat agar tetap semangat membangun kampung wisatanya.
Dia menjelaskan, kegiatan kesenian dan kebudayaan tersebut hanya terbatas untuk masyarakat sekitar dan penggiat kampung tematik atau wisata saja. Artinya bahwa masih belum dibuka secara umum serta tetap menggunakan protokol kesehatan ditengah kondisi pandemi Covid-19 atau virus corona saat digelarnya kegiatan.
”Ini (kegiatan kesenian dan kebudayaan) sebagai dorongan motivasi kepada masyarakat. Dengan harapan, masyarakat tetap semangat untuk membangun kampung wisatanya,” ungkapnya, Senin 26 Oktober 2020.
Oleh karena itulah, Ida berharap adanya kegiatan kesenian dan kebudayaan selama satu bulan ini ada terobosan baru. Dia menyebutkan sebagaimana kegiatan-kegiatan pariwisata digelar secara virtual.
”Selain agar ada dorongan motivasi untuk terus bersemangat membangun kampung wisatanya. Syukur syukur kedepannya bisa di selenggarakan dengan terobosan virtual event,” harapnya.
Sebagaimana, kata Ida, saat hadir dalam kegiatan Gugur Gunung Bhumi di Kampung Wisata Tridi, Kota Malang. Dia menyampaikan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi-potensi masyarakat di kampung wisata ini.
Maka dari itu, dia juga menginginkan Kampung Tridi, Kota Malang bisa diperindah dengan dengan adanya tanaman-tanaman seperti sayuran atau tumbuhan lain. Apalagi, dia menyampaikan kampung ini selalu menjadi rujukan kampung-kampung lain untuk ikut mengembangkan potensinya.
”Kampung Tridi ini sangat terkenal dan menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain. Kampung ini banyak seniman seni lukis tiga dimensi. Karena itu, ini perlu diperbanyak lagi sentuhan seni budayanya,” ujarnya.
Dengan harapan pula, Ida menyampaikan adanya sentuhan seni budaya itu agar tetap bisa menarik pengunjung kembali saat kondisi memang sudah benar-benar membaik. Sehingga tidak mengurangi minat wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berwisata ke Kota Malang.
Sementara itu, berdasarkan agenda kegiatan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang. Kegiatan-kegiatan seni budaya akan digelar kembali seperti Urban Farming Festival di Kampung Glintung Water Street dan Festival Dolanan di Kawasan Wisata Panawijen pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Selanjutnya digelar kegiatan seni budaya Tumpengan Kajoetangan di Kampoeng Heritage Kajoetangan pada Sabtu, 31 Oktober 2020. Kemudian, kegiatan terakhir yaitu Festival Panawijen Djaman Biyen di Kampung Budaya Polowijen pada Minggu, 01 November 2020. (Moh Badar Risqullah)