Bacaini.id, KEDIRI – Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dianggarkan dari dana Prodamas memberikan dampak positif. Salah satunya dengan berkurangnya balita gizi kurang di Kelurahan Burengan.
Koordinator Kader Kesehatan, Rini mengungkapkan, di Kelurahan Burengan terdapat sekitar 500 balita yang mengikuti Posyandu. Dari jumlah tersebut ada delapan balita yang mengalami gizi kurang dan saat ini, jumlah itu sudah berkurang menjadi lima balita.
“Alhamdulillah dengan adanya tambahan PMT dari Prodamas ini ada perubahan. Untuk balita gizi kurang juga mendapat tambahan PMT pemulihan dari Puskesmas,” ungkap Rini saat Kopi Tahu Kelurahan Burengan dan Kelurahan Tinalan di Balai Kelurahan Burengan, Jumat, 25 November 2022.
PMT yang diberikan kepada balita di Posyandu beragam dan bergizi seimbang. Agar efektif, Rini menjelaskan bahwa PMT di Posyandu dikonsumsi dengan cara dimakan bersama-sama. tidak berupa nasi kotak yang dibawa pulang ke rumah.
“PMT di sini diberikan dengan makan bersama. Jadi kita tahu bahwa PMT ini benar-benar dikonsumsi balita,” jelasnya.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengapresiasi cara Posyandu dalam memberikan PMT. Dijelaskannya, dalam Prodamas ini, setiap RT harus menyisihkan anggaran 1-2 juta rupiah untuk PMT.
Hal itu bertujuan agar PMT yang diberikan kepada balita di Kota Kediri lebih beragam dan lebih bergizi. Sebab, anak-anak yang ada di Posyandu berada pada golden period dan membutuhkan asupan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.
“Saya berpesan, PMT yang diberikan tidak makanan yang sudah jadi, melainkan berupa masakan yang diasup untuk bayi-bayi kita. PMT harus dimasak oleh ibu-ibu kader. Tolong saya dibantu supaya tidak ada anak stunting di Kota Kediri,” ujar Abdullah Abu Bakar.**