Bacaini.id, JOMBANG – Sebanyak 48 warga di Dusun Garu, Desa Podoroto, Kecamatan Kesamben, Jombang mengalami gejala keracunan makanan. Dari jumlah itu, sebanyak 35 orang menjalani rawat jalan dan 13 orang harus menjalani rawat inap.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono mengatakan setelah mendapat laporan kejadian ini, pihaknya langsung melakukan penanganan.
Seluruh pasien yang masuk ke Puskesmas Kesamben langsung ditangani secara medis. Mereka diberikan obat sesuai kebutuhan masing-masing.
“Sudah tertangani dan saat ini kita masih mengumpulkan sisa makanan untuk dilakukan pemeriksaan sampel di laboratorium,” ujar Haryo kepada Bacaini.id, Sabtu, 14 Mei 2022.
Menurut Haryo, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, korban mengaku merasakan gejala mual hingga muntah. Hingga puncaknya terjadi pada Jumat malam, 13 Mei 2022, warga yang tinggal di satu gang yang sama datang ke puskesmas dengan keluhan gejala yang sama.
Pihak puskesmas yang curiga akhirnya meminta keterangan dari warga. Mereka mengaku gejala itu muncul setelah sehari sebelumnya (Kamis, 12 Mei 2022) mereka menyantap nasi kotak dari acara hajatan di rumah Eka Pujiastutik, salah seorang tetangga. Menu makanan yang ada di dalam kotak terdiri dari nasi, mie putih dan kuning, bali telur dan bali tahu.
Dari kasus ini petugas Dinas Kesehatan bersama dengan petugas kepolisian akhirnya datang ke lokasi hajatan. Petugas melakukan pemeriksaan kepada penyelenggara hajatan sekaligus mengambil sisa makanan sebagai sampel. Sebelumnya, petugas juga sudah mendapatkan sisa muntahan hingga hasil usap dubur warga yang keracunan dari pihak puskesmas.
“Seluruh barang bukti sudah terkumpul dan akan dilakukan uji lab,” imbuh Haryo.
Sementara itu, Eka Pujiastutik tuan rumah acara hajatan mengaku tidak mengalami gejala apapun, padahal dia dan keluarganya juga ikut menikmati hidangan yang sama saat itu.
“Semua bahan dan proses mengolah saya lakukan sendiri dirumah, tidak ada yang aneh. Bahkan saya sudah makan lebih dulu,” kata Eka.
Karena itulah, Eka mengaku tidak mengetahui penyebab keracunan yang menimpa seluruh tamu undangan atau tetangganya yang hadir dalam kegiatan rutin di rumahnya.
Hingga saat ini ada sembilan korban yang masih menjalani rawat inap di Puskesmas Kesamben termasuk satu korban anak-anak. Setelah satu hari mendapat penanganan medis, para korban mengaku sudah merasa lebih baik meski masih merasakan sakit perut dan pusing.
“Sudah agak mendingan. Saat makan itu tidak merasa ada yang aneh, tidak ada gejala apa-apa juga. Baru kemarin malam (Jumat, 13 Mei 2022) kok perut saya rasanya mual, kepala pusing,” kata Maria Ulfa, salah satu korban yang masih menjalani rawat inap.
Ibu rumah tangga ini tidak menyangka nasi kotak yang dinikmatinya setelah hajatan itu membuatnya keracunan.
“Saya sempat nyambangi tetangga yang sakit duluan, tidak menyangka ternyata saya juga ikut ambruk,” imbuhnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira