Bacaini.id, KEDIRI – Asal usul nama sebuah tempat seringkali diambil dari legenda atau peristiwa yang pernah terjadi. Termasuk nama-nama desa di Kediri Raya yang diambil dari nama tumbuhan.
Di wilayah eks-Karisidenan Kediri atau Kediri Raya, tak sedikit nama desa atau kelurahan yang diambil dari nama tumbuhan. Imam Budhi Santosa dalam penelitiannya berjudul judul ‘Suta Naya Dhadhap Waru, Manusia Jawa dan Tumbuhan’ menyebut pemberian nama desa dengan nama tumbuhan merupakan pilihan, bukan kebetulan.
Misalnya saat sebuah kawasan dibabat untuk dijadikan permukiman manusia, terdapat pohin tertentu yang paling banyak tumbuh di sana. Hingga akhirnya dijadikan nama desa atau kelurahan.
baca ini PG Meritjan Kediri Sempat Menjadi Pabrik Senjata Perang di Masa Penjajahan Jepang
Perilaku ini kental dilakukan oleh masyarakat Jawa, di mana sejak berabad lalu orang Jawa memiliki hubungan batin yang intens dengan tumbuhan. Bagi orang Jawa, tumbuhan adalah sedulur sinarawedi sekaligus perlambang dari kekuatan, kesabaran, kejujuran, keikhlasan, serta kesetiaan yang dianut dan didambakan.
Berikut sejumlah desa atau kelurahan di wilayah Kediri Raya yang diambil dari nama tumbuhan.
Kelurahan Ngampel
Kelurahan Ngampel berada di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Nama Ngampel berasal dari nama Ampel (Bambusa vulgaris), yakni salah satu jenis bambu yang tumbuh di tanah Jawa. Bambu ini memiliki tiga ciri, yakni buluh hijau, buluh kuning atau hijau bergaris kuning dan buluh beruas pendek, dan lazim disebut pring ampel.
Di desa, pring ampel kebanyakan ditanam di tepi sungai yang berfungsi untuk mencegah longsor. Selain di Kota Kediri, nama Desa Ngampel juga bisa ditemui di wilayah Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Kemudian juga Desa Ampelgading di Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
baca ini Gerhana Bulan Total Terjadi Malam Ini Benarkah Ditelan Raksasa
Desa Ngasem
Desa Ngasem berada di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Ngasem diambil dari nama tumbuhan asem atau asam (Tamarindus Indica). Dengan memiliki nama baru (Indonesia) asam Jawa, tumbuhan yang hidup dengan baik di tanah berpasir atau tanah liat hingga ketinggian 1.000 mdpl itu telah menyatu dengan kehidupan masyarakat Jawa.
Orang Madura menyebutnya acem, dan di Sulawesi diucapkan asang jawa. Sementara di negara Filipina disebut sampalok atau kalamagi, di Thailand ma-kham, di Burma magyee, dan di Britania Raya dinamakan tamarind. Selain di wilayah Kecamatan Grogol, Desa Ngasem juga dijumpai di wilayah Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Desa Bakung
Desa Bakung berada di Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, yang diambil dari nama tumbuhan bunga bakung (Crynmum asiaticum). Bunga bakung awalnya hanya tumbuh di Eropa. Selain sebagai hiasan, masyarakat tradisional Eropa dan Jawa meyakini bagian tertentu dari tanaman bunga bakung bisa berfungsi sebagai obat obatan.
Tumbuhan yang memiliki tinggi 60-180 cm ini kategori tanaman tahunan atau berumur panjang. Selain di wilayah Kecamatan Bakung, Desa Bakung juga ditemukan di wilayah Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
baca ini Pantangan Memakai Baju Hijau di Sumber Bulus
Kelurahan Banjaran
Kelurahan Banjaran berada di Kecamatan Kediri, Kota Kediri. Dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia I-IV (1987), Karel Heyne menyebut banjaran sebagai suket atau rumput. Di Jawa ada dua jenis suket banjaran, yakni bernama latin Calamagrostis australis dan Festuca nubigena.
Calamagrostis australis kerap disebut pari apa atau suket kroncong. Tergolong sebagai rumput menahun yang memiliki tinggi 15-80 cm. Sedangkan Festuca nubigena memiliki tinggi 50-75 cm. Juga berumpun lebih kuat. Kedua jenis rumput ini biasa tumbuh di dataran tinggi kawasan pegunungan. Dimasa silam, rumput ini digunakan pakan ternak terutama kambing.
Desa Bantengan
Desa Bantengan berada di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. Tumbuhan bantengan dibagi menjadi tiga, yakni Vitis adnate, Vitis arachnoidea, dan Vitis lanceolaria. Ketiganya merupakan jenis tumbuhan perdu yang memanjat dengan ketinggian 2-15 meter. Buahnya manis sepat dan juga menimbulkan gatal di mulut. Dulu, buah bantengan diberikan kepada itik, agar bisa bertelur banyak. Akar bantengan berkhasiat mengobati batuk. Sedangkan daunnya untuk menyembuhkan bisul.
Kelurahan Bawang
Kelurahan Bawang berada di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Nama kelurahan ini berasal dari tanaman bawang atau bawang putih (Allium sativum). Bawang putih sudah populer sejak lama. Orang Mesir menamai bawang putih khidjana, orang Spanyol menyebut ajo, orang Jerman mengucapkan knoblauc dan orang Cina menamakannya suan.
baca ini Kisah Gus Maksum Pendekar Rambut Api Dari Lirboyo
Selain menjadi bumbu dapur, bawang putih juga kerap digunakan bahan jamu dan pengobatan tradisional. Bahkan dalam kepercayaan Jawa ada yang menggunakan bawang putih untuk mengcounter gangguan roh jahat. Misalnya membungkus bawang putih bersama jarum atau peniti dan dibawa ibu hamil atau diletakkan ditempat tidur bayi.
Desa Bedali
Desa Bedali berada di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Diambil dari nama tumbuhan Bedali. Sesuai nama latinnya, tumbuhan bedali terdiri dari dua jenis, yakni Radermachera gigantea dan Radermachera glandulosa. Bedali merupakan tumbuhan berkayu yang bisa mencapai tinggi 40 meter dengan diameter 80 cm. Pohon tumbuh di dataran rendah hingga 1.500 mdpl. Di masa lalu, kayu bedali yang dibentuk menjadi balok digunakan sebagai bahan perumahan dan jembatan. Meski tidak kebal rayap, kayu bedali tidak mudah retak dan tidak diserang bubuk.
Desa Bendo
Desa Bendo berada di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Nama desa ini diambil dari nama pohon bendo (Artocarpus elasticus) yang berjumlah banyak. Selain di Desa Bendo Kecamatan Pare, ditemukan pula di Desa Sumberbendo, Kecamatan Pare dan Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Kemudian Desa Bendo Asri, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Lalu Desa Bendo Kecamatan Gondang, Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru dan Desa Sumberbendo, Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung.
Ditambah lagi Kelurahan Bendo Kecamatan Kepanjen Kidul dan Kelurahana Bendogerit Kota Blitar. Serta Desa Bendosari, Kecamatan Kademangan, Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Desa Kalibendo Kecamatan Ponggok, Desa Bendosewu Kecamatan Talun, Desa Bendorejo Kecamatan Udanawu, Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Desa Bendowulung, Kecamatan Sanankulon dan Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok (Semuanya Kabupaten Blitar). Selain kategori pohon langka, getah Bendo terkenal ampuh untuk memikat (menangkap) burung, terutama perkutut.
Desa Besole
Desa Besole berada di Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Nama Besole diambil dari nama tumbuhan besole (Cydenanthus excelsus). Kayu pohon dengan ketinggian 20-30 meter itu dianggap kurang bagus. Kayu besole seringkali hanya digunakan untuk kayu bakar. Karenannya pohon besole yang tumbuh didataran rendah sampai 400 mdpl jarang dibudidayakan.
Desa Blimbing
Desa Blimbing berada di Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Pohon bernama latin Averrhoa carambola itu sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat Jawa. Biasa disebut blimbing atau belimbing. Tumbuhan ini bisa tumbuh tanpa budidaya manusia.
Seekor kawanan lebah bisa menyebarkan benihnya kemana mana. Karenanya persebaran pohon blimbing sangat luas. Belakangan ini keberadaan buah belimbing terdesak oleh buah buahan lain yang lebih populis, seperti rambutan, mangga, salak, apel, dan duku. Begitu juga dengan kegunaan blimbing wuluh sebagai bahan dapur yang mulai tergeser bumbu masak instan.
Demikian 10 nama desa atau kelurahan di Kediri Raya yang diambil dari nama tumbuhan. Di luar itu masih masih banyak nama tempat lain yang diadaptasi dari tumbuhan. Berdasarkan riset sastrawan Iman Budhi Santosa, ada 3.395 desa atau kelurahan di Jawa Timur, Jawa Tengah serta DIY yang mengadaptasi nama 324 tumbuhan.
Penulis: Mas Garendi
Editor: HTW
Tonton video: