Bacaini.ID, JAKARTA – Di tengah kemeriahan perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia, Bank Indonesia (BI) memberikan hadiah istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Tepat pada tanggal 17 Agustus 2025, BI secara resmi meluncurkan layanan QRIS lintas negara yang memungkinkan Warga Negara Indonesia (WNI) menggunakan sistem pembayaran digital nasional saat bepergian ke Jepang.
Bersamaan dengan itu, uji coba penggunaan QRIS di China juga resmi dimulai, menandai langkah besar dalam mewujudkan kedaulatan ekonomi digital Indonesia di kancah global.
“Ini adalah kado istimewa untuk ulang tahun ke-80 kemerdekaan kita. Sebuah bukti nyata bahwa Indonesia mampu berdaulat secara ekonomi digital,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat peluncuran layanan tersebut di Jakarta.
Dari Warung Kopi hingga Ginza Tokyo
Perjalanan QRIS sebagai standar nasional pembayaran digital Indonesia dimulai pada 2019. Enam tahun kemudian, sistem yang awalnya hanya digunakan di warung kopi dan pedagang kaki lima di Indonesia, kini bisa digunakan untuk berbelanja di kawasan elit Ginza, Tokyo.
Pada fase awal, QRIS dapat digunakan di 35 merchant di Jepang. Para wisatawan atau pekerja Indonesia di Negeri Sakura cukup membuka aplikasi pembayaran digital Indonesia yang biasa mereka gunakan, lalu memindai kode JPQR Global yang tersedia di merchant-merchant tersebut.
“Rasanya seperti di rumah sendiri. Saya tidak perlu lagi khawatir tentang penukaran mata uang atau biaya administrasi kartu kredit yang mahal,” ungkap Anita Wijaya, seorang pekerja Indonesia di Tokyo yang menjadi salah satu pengguna pertama QRIS di Jepang.
Keberhasilan ekspansi QRIS ke Jepang merupakan hasil kerja sama intensif antara Bank Indonesia, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dan otoritas keuangan Jepang. Proses uji coba teknis telah dilakukan sejak Mei 2025 untuk memastikan sistem berjalan dengan lancar dan aman.
Menuju Tembok Besar
Tidak berhenti di Jepang, pada hari yang sama, Bank Indonesia juga secara resmi memulai uji coba penggunaan QRIS di China. Empat penyedia layanan switching nasional Indonesia bekerja sama dengan Union Pay International untuk melakukan proses sandbox QRIS di negara dengan populasi terbesar di dunia tersebut.
“Kami menargetkan QRIS dapat digunakan secara penuh di China pada akhir tahun 2025, setelah seluruh proses uji coba dan kesiapan teknis terpenuhi,” jelas Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono.
Perluasan QRIS ke China memiliki nilai strategis mengingat besarnya volume perdagangan dan jumlah wisatawan antara kedua negara. Dengan adanya konektivitas pembayaran ini, transaksi perdagangan antarnegara dapat berjalan lebih efisien, khususnya bagi UMKM Indonesia yang mengekspor produknya ke China.
Kedaulatan Digital di Tengah Dominasi Global
Di era digital yang didominasi oleh sistem pembayaran global seperti Visa dan Mastercard, keberhasilan QRIS menembus pasar internasional menjadi simbol kedaulatan ekonomi digital Indonesia. Sistem ini memungkinkan transaksi menggunakan Rupiah tanpa harus bergantung pada sistem pembayaran asing.
“QRIS adalah bukti bahwa Indonesia mampu berinovasi dan bersaing di kancah global. Ini bukan sekadar sistem pembayaran, tapi juga bentuk kedaulatan digital kita,” tegas Andre Ardi, Dosen Perdagangan Internasional Prodi Hubungan Internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo.
Selain mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, ekspansi QRIS juga memberi keuntungan bagi UMKM Indonesia. Dengan biaya integrasi yang rendah atau bahkan gratis, UMKM dapat menerima pembayaran digital tanpa perlu infrastruktur mahal seperti mesin EDC.
Menatap Masa Depan
Setelah Jepang dan China, Bank Indonesia berencana memperluas jangkauan QRIS ke India dan Arab Saudi. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasok global dan meningkatkan daya saing ekonomi digital nasional.
“Di usia 80 tahun kemerdekaan, Indonesia membuktikan bahwa kita tidak hanya merdeka secara politik, tapi juga mampu berdaulat secara ekonomi digital,” tutup Gubernur Bank Indonesia.
Keberhasilan QRIS menembus pasar internasional menjadi bukti nyata bahwa produk inovasi anak bangsa mampu bersaing di kancah global. Sebuah hadiah kemerdekaan yang tidak hanya membanggakan, tapi juga membawa manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia. Penulis : Danny Wibisono