Bacaini.id
  • Beranda
  • Baca
  • Sosok
  • Kiblat
  • Keren
  • Opini
  • Inforial
  • Urban Legend
  • Pemilu
  • Baca Hukum
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Baca
  • Sosok
  • Kiblat
  • Keren
  • Opini
  • Inforial
  • Urban Legend
  • Pemilu
  • Baca Hukum
No Result
View All Result
Bacaini.id

Wawancara Kursi Kosong ala Najwa Sihab, Bolehkah ?

ditulis oleh redaksi
Wednesday, October 7th, 2020
Durasi baca: 2 menit
0
Wawancara Kursi Kosong ala Najwa Sihab, Bolehkah ?

Anggota Majelis Etik AJI Indonesia Dwidjo U Maksum. Foto:facebook

KEDIRI – Wawancara jurnalis Najwa Shihab dengan kursi kosong menjadi polemik. Wawancara tersebut bahkan sempat dilaporkan polisi karena dianggap melecehkan pejabat negara.

Lantas bolehkah wawancara seperti itu dilakukan oleh seorang jurnalis?

Bacaini.id mewawancarai Dwidjo Utomo Maksum, anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Dengan tegas Dwidjo mengatakan bahwa wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihab adalah karya jurnalistik.

“Apakah acara Mbak Nana (Najwa Shihab) ini termasuk kategori karya jurnalistik, saya jawab iya,” jelas Dwidjo saat ditemui di kediamannya, Rabu 7 Oktober 2020.

Pemimpin Redaksi media online Kediripedia.com ini mengatakan, tidak ada yang harus dipersoalkan dari wawancara tersebut. Karena menurut pengakuan Najwa, dia sudah melakukan kajian mendalam terkait tokoh yang akan diundang. Ini berarti Najwa Shihab telah melakukan langkah-langkah jurnalistik sesuai kaidah yang ditentukan.

Dwidjo menyebut, wawancara kursi kosong yang dilakukan Najwa Shihab adalah bagian dari kreatifitas dan kredibilitasnya sebagai presenter talkshow publik.

Toh sebelum hal itu dilakukan, Najwa sudah berusaha keras menghubungi Menteri Kesehatan Terawan untuk datang. Sebagai pejabat publik, Najwa berhak meminta penjelasan atas apa yang telah dilakukan menyangkut kepentingan orang banyak.

“Dia (Najwa) sudah berusaha menghubungi narasumbernya. Bahkan mungkin dengan banyak upaya, tetapi tidak berhasil mendatangkan Pak Menteri Terawan,” kata Dwidjo.

Dwidjo lantas menganalogikan kasus tersebut dengan salah satu tabloid di tahun 90-an yang sempat diberedel era Soeharto. Di sana terdapat kolom wawancara imajiner yang menjadi salah satu konten Tabloid Detik. Penulis seolah-olah mewawancarai Soekarno yang jelas-jelas sudah wafat saat itu.

Dalam rubrik tersebut, penulis seperti sedang bertatap muka dengan Soekarno dan menanyakan banyak hal. Dari wawancara tersebut pembaca yang belum tahu tentang sosok presiden pertama RI menjadi faham. Itulah tujuan dari karya jurnalistik.

”Bukan berarti mengarang ya, tetapi penulis itu punya interpretasi. Dia sudah benar-benar memahami Soekarno. Saya rasa kursi kosong yang di kasusnya Mbak Nana sama dengan wawancara imajiner yang saya ceritakan tadi,” pungkasnya. (MU)

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: AJIMajelis Etik AJI Indonesianajwa shihabwawancara kursi kosong
ShareTweetSendTweet

Related Posts

KPID Jatim: Banyak Jebakan di Media Sosial Jelang Pemilu 2024
Baca

KPID Jatim: Banyak Jebakan di Media Sosial Jelang Pemilu 2024

Bacaini.id, SURABAYA - Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur Sundari mengingatkan adanya jebakan di media sosial jelang Pemilu 2024....

Baca ini..
Senjata Api dan Amunisi Personel Polres Nganjuk Diperiksa

Senjata Api dan Amunisi Personel Polres Nganjuk Diperiksa

BI Kediri Gelar Festival Ekonomi Syariah di Lirboyo

BI Kediri Gelar Festival Ekonomi Syariah di Lirboyo

Puskesmas Buka Suara Terkait Kematian Warga Yang Sakit dan Kelaparan di Kota Kediri

Puskesmas Buka Suara Terkait Kematian Warga Yang Sakit dan Kelaparan di Kota Kediri

Terbaru

KPID Jatim: Banyak Jebakan di Media Sosial Jelang Pemilu 2024

KPID Jatim: Banyak Jebakan di Media Sosial Jelang Pemilu 2024

Senjata Api dan Amunisi Personel Polres Nganjuk Diperiksa

Senjata Api dan Amunisi Personel Polres Nganjuk Diperiksa

BI Kediri Gelar Festival Ekonomi Syariah di Lirboyo

BI Kediri Gelar Festival Ekonomi Syariah di Lirboyo

Puskesmas Buka Suara Terkait Kematian Warga Yang Sakit dan Kelaparan di Kota Kediri

Puskesmas Buka Suara Terkait Kematian Warga Yang Sakit dan Kelaparan di Kota Kediri

Pemkab Tulungagung Gelontorkan Rp67,4 M untuk Pilkada 2024

Pemkab Tulungagung Gelontorkan Rp67,4 M untuk Pilkada 2024



ADVERTISEMENT

Populer

  • Warga Nganjuk Temukan 2 Batu Besar Diduga Meteorit

    Warga Nganjuk Temukan 2 Batu Besar Diduga Meteorit

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Murah Banget, Tarif Wisata Alam di Jember Hanya 2 Ribu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Filosofi Desain Alun-alun Kota Kediri, Kembali Sesuai Fungsinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lucu, Anak PAUD jadi Petugas Upacara HUT ke-78 RI di Sekolah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibu Membusuk, Anak Meninggal Kelaparan di Kota Kediri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0


Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan informasi dinamika masyarakat Jawa Timur. Mulai tentang Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Hukum, Pertahanan Keamanan, Hiburan, hingga Religiusitas sebagai sandaran vertikal manusia.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi

© 2022 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi bacaini.id dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Baca
  • Sosok
  • Kiblat
  • Keren
  • Opini
  • Inforial
  • Urban Legend
  • Pemilu
  • Baca Hukum

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist