Bacaini.ID, JOMBANG – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemenristek) RI akan memperpendek pendaftaran mahasiswa baru di Peguruan Tinggi Negeri.
Pendaftaran akan dibatasi hingga 30 Juli 2025. Kebijakan ini untuk mengurangi kesenjangan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Nantinya PTN akan lebih diprioritaskan menggarap program Sarjana Magister.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Prof Fauzan di Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Rejoso Jombang Jawa Timur Sabtu (26/4/2025).
Di kampus Unipdu Jombang Wamen Fauzan bertemu pimpinan Pendidikan Tinggi Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur.
Kebijakan ini sebagai wujud komitmen dalam mendukung pengembangan perguruan tinggi swasta.
“Proses penerimaan PTN akan dibatasi terakhir pada 31 Juli 2025,” ujarnya kepada awak media Sabtu (26/4/2025).
PTN, kata dia ke depan dihimbau lebih mengoptimalkan pengembangan Sarjana Magister atau dokter. Tidak memperbanyak S -1 terutama jurusan yang banyak dikembangkan PTS.
“Saya juga berasal dari PTS, jadi sangat memahami keluhannya. Bahkan sebelum ditemui pimpinan PTS, saya sudah tahu masalah yang mereka hadapi,” tutur Fauzan.
Wamen Fauzan juga menyoroti pentingnya perubahan mindset dalam pengelolaan perguruan tinggi agar mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Perguruan tinggi bukan hanya menyiapkan generasi unggul, tapi juga harus memiliki fungsi sosial. Kampus berdampak harus menjadi tujuan kita bersama,” tegasnya.
Masalah kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dan kebutuhan dunia kerja juga disinggungnya.
Wamen Fauzan berharap LPTNU bisa menjadi bagian penting dari solusi menuju Indonesia Emas 2045.
Zulfikar As’ad atau Gus Ufik selaku tuan rumah Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang mengucapkan terima kasih atas kepercayaan menjadikan Unipdu sebagai tuan rumah Halal Bihalal dan Sarasehan Pendidikan Tinggi LPTNU Jawa Timur.
“Pondok Darul Ulum ini sering disebut dengan sebutan Pondok Njoso atau Rejoso, namun semuanya tetap merujuk ke tempat yang sama,” ujar Gus Ufik.
“Di sini ada 13 lembaga pendidikan formal, terutama di jenjang dasar dan menengah. Karena itu, mayoritas lulusannya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan ini berdampak pada jumlah mahasiswa yang masuk ke Unipdu,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan kalau Unipdu yang telah memasuki usia ke-25 tengah berproses mengembangkan fakultas kedokteran, namun masih terkendala persyaratan akreditasi unggul.
“Minimal 50 persen + 1 dari prodi harus terakreditasi unggul. Mohon doanya, semoga seluruh prodi di Unipdu segera mencapai akreditasi unggul,” harapnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif