Bacaini.ID, KEDIRI – Pemerintah daerah kesulitan mengatasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Kediri. Dari 3.000 ekor populasi sapi di kota ini, jatah vaksin dari pemerintah pusat hanya 300 dosis saja.
Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri, drh. Pujiono mengatakan terdapat 55 kasus PMK yang menyerang sapi sejak Desember 2024. “Satu ekor sapi mati,” katanya kepada Bacaini.ID, Senin, 20 Januari 2025.
Jumlah populasi sapi di Kota kediri tercatat lebih dari 3.000 ekor. Untuk mencegah meluasnya wabah ini, petugas melakukan vaksinasi ke lokasi yang menjadi prioritas. Sebab jatah vaksin untuk Kota Kediri hanya 300 dosis saja.
Selama 36 tahun sebelum tahun 2022, menurut Pujion, Indonesia bebas dari PMK. Baru pada bulan Mei 2022 terjadi wabah pertama di Jawa Timur, yang ternyata sudah mewabah ke seluruh Indonesia. Hingga pada Desember 2024 kembali ada laporan munculnya wabah ini kembali.
“Kalau dilihat potenseinya seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan menjadi pandemia tau wabah terus menerus, karena kita belum bebas,” beber drh. Pujiono.
Ia mengungkapkan, ada dua hal yang bisa dilakukan agar terbebas dari wabah ini, yakni; bebas secara natural dan bebas dengan vaksinasi. “Nah yang kita tempuh sekarang ini adalah upaya bebas dengan vaksinasi,” tandasnya.
Ia mengimbau agar para peternak bisa melakukan vaksinasi mandiri dengan pembelian melalui marketplace maupun toko-toko perlengkapan hewan. Jika menghendaki vaksin gratis harus melapor ke dinas terkait agar masuk dalam jadwal vaksinasi. Penulis: A.K. Jatmiko
Editor: Hari Tri Wasono