Bacaini.id, SURABAYA – Imbauan untuk tidak bermain petasan masih diabaikan masyarakat. Di Jawa Timur, sedikitnya tujuh orang meninggal dunia saat sedang meracik petasan di bulan ramadhan.
Meski korban jiwa dan luka terus berjatuhan, namun tradisi meracik petasan tak pernah ditinggalkan masyarakat. Lebaran dan petasan seperti paket komplit yang tak bisa dipisahkan, meski acap kali merenggut nyawa dengan sia-sia.
JOMBANG
Korban tewas saat meracik petasan pertama kali terjadi di Jombang pada 15 April 2021. Peristiwa terjadi saat Joko Slamet (35) warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang tengah meracik petasan di rumahnya pada pukul 23.55 WIB.
Entah mengapa tiba-tiba petasan meledak dan menewaskan Joko Slamet seketika. Letusan petasan juga menghancurkan rumah orang tuanya dan melukai ibunya Sainten. Selang beberapa hari kemudian Sainten tewas karena luka bakar yang serius.
PONOROGO
Korban tewas berikutnya adalah Sunardi (23) dan Samuri (21), warga Ngasinan Rt 01 Rw 01 Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Keduanya meregang nyawa saat petasan yang sedang diracik meledak pada Selasa, 27 April 2021.
Petugas kepolisian menemukan satu korban meninggal dunia di bawah pohon pisang dengan luka bakar di sekujur tubuh. Kedua kakinya putus dan bagian tubuh lainnya belum ditemukan. Sedangkan korban satunya ditemukan terlempar di atas atap rumah. Dia meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
TULUNGAGUNG
Dua warga Desa Sukorejo Wetan, Tulungagung, meninggal dunia saat sedang meracik petasan pada Senin, 10 Mei 2021. Mereka adalah Masrori (25) dan Nuzul Ilham (21). Keduanya meregang nyawa saat mendapat perawatan di RSUD dr Iskak Tulungagung karena luka bakar yang mencapai 50 persen. Masrori meninggal pada Selasa dini hari pukul 02.05 WIB. Sementara Nuzul Ilham menyusul satu jam berikutnya.
Selain mereka, korban ledakan petasan yang masuk IGD RSUD dr Iskak berjumlah sembilan orang. Insiden ledakan terjadi saat korban dan belasan pemuda lainnya menyelesaikan tahap akhir pembuatan petasan berukuran jumbo dengan lingkar seukuran pipa empat dim. Saat proses penutupan pangkal sumbu petasan dilakukan, tiba-tiba meledak dan memicu ledakan ratusan petasan lainnya. Tercatat 305 petasan yang turut meledak dalam peristiwa itu.
KEDIRI
Muhammad Nadhif (37), warga Dusun Sumberejo, Desa Tanjung, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri tewas saat meracik petasan ukuran besar di rumahnya, Rabu 12 Mei 2021. Ledakan yang terjadi di malam takbiran ini mengundang miris saat mengetahui tubuh korban terbelah menjadi tiga bagian. Rencananya petasan itu akan dinyalakan esok hari usai Sholat Idul Fitri.
Penulis: Novira Kharisma, HTW
Editor: HTW
Tonton video: