• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, July 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tradisi Megengan, Menjemput Leluhur Yang Telah Wafat

ditulis oleh redaksi
10/04/2021
Durasi baca: 2 menit
633 48
0
Tradisi Megengan, Menjemput Leluhur Yang Telah Wafat

Ilustrasi apem. Foto:oyinayashi.blogspot.com

Bacaini.id, KEDIRI – Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa untuk menyelenggarakan selamatan (megengan) menyambut ramadhan. Megengan berasal dari Bahasa Jawa yang berarti menahan.

Kebiasaan menyelenggarakan megengan ini salah satunya dilakukan umat Muslim di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Di sini tradisi megengan dilakukan tepat sepekan sebelum ramadhan tiba. Megengan dilakukan dengan membuat kue apem, sehingga sering pula disebut ‘apeman’.

“Menu yang wajib ada saat megengan adalah apem. Banyak juga yang menyebut megengan dengan apeman,” kata Muhadi, Imam Mushoola At-Taqwa Desa Doko kepada Bacaini.id, Sabtu 10 April 2021.

baca ini Milad ke-2 Gus Ab Berharap Masjid Al-Khalid Jadi Ikon Kota Kediri

Apem adalah jajanan tradisional yang dibuat dari tepung beras, santan, telur, dan gula. Bentuknya mirip serabi tetapi lebih tebal. Sejumlah pengamat kuliner menyebut apem adalah makanan dari India.

Untuk perlengkapan megengan, kue apem bersanding dengan jajanan lain seperti pisang, lemper, mendut, dan aneka roti. Tak ada pakem khusus soal menu jajanan ini. Namun apem tak pernah ditinggalkan.

baca ini Peringatan Isra Miraj Masjid Al-Khalid Berlangsung Hikmat

“Dari segi budaya megengan adalah tradisi untuk menjemput leluhur yang sudah pergi lebih dulu atau meninggal. Karena menurut kepercayaan, leluhur yang sudah meninggal akan pulang ke rumah selama bulan Ramadhan,” jelasnya.

Dalam kondisi normal, megengan kerap dilakukan di mushola atau masjid. Tetapi karena masa pandemi hantaran tersebut dikirimkan ke tetangga sekitar. Menurut Muhadi hal itu sama sekali tidak mempengaruhi keabsahan megengan.

Muhadi menjelaskan ‘apeman’ sendiri berasal dari kata Afwan atau Al-Afwa yang memiliki arti ‘maaf’. Maksudnya adalah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, sesama umat Islam harus saling bersilaturahmi dan memafkan. Biasanya diikuti dengan doa bersama usai sholat Isya berjamaah.

Untuk tahun ini, doa megengan tak hanya teruntuk leluhur yang telah meninggal. Tetapi juga mendoakan agar pandemi segera berakhir.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: apemmegenganramadhan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Bupati Jember Gagas Forum Dokter Spesialis untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Stunting

Bupati Jember Gagas Forum Dokter Spesialis untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Stunting

Penentu Kemenangan di Pilkada Blitar, Harta Cawabup Haji Beky Rp 85 M

Prestasi KONI Blitar di Tangan Wabup Beky Memalukan

Khitan Massal Serentak di 3 RSUD Jember, Bupati Tekankan Layanan Hingga Sembuh

Khitan Massal Serentak di 3 RSUD Jember, Bupati Tekankan Layanan Hingga Sembuh

  • Viral Orang Pelayaran Aniaya Driver Ojol Picu Aksi Solidaritas

    Viral Orang Pelayaran Aniaya Driver Ojol Picu Aksi Solidaritas

    740 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Viral Cikgu Malaysia Ngomel Muridnya Terkontaminasi Bahasa Indonesia

    646 shares
    Share 258 Tweet 162
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15389 shares
    Share 6156 Tweet 3847
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16588 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist