• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, November 15, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Tradisi Megengan, Menjemput Leluhur Yang Telah Wafat

ditulis oleh redaksi
10/04/2021
Durasi baca: 2 menit
Tradisi Megengan, Menjemput Leluhur Yang Telah Wafat

Ilustrasi apem. Foto:oyinayashi.blogspot.com

Bacaini.id, KEDIRI – Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Jawa untuk menyelenggarakan selamatan (megengan) menyambut ramadhan. Megengan berasal dari Bahasa Jawa yang berarti menahan.

Kebiasaan menyelenggarakan megengan ini salah satunya dilakukan umat Muslim di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Di sini tradisi megengan dilakukan tepat sepekan sebelum ramadhan tiba. Megengan dilakukan dengan membuat kue apem, sehingga sering pula disebut ‘apeman’.

“Menu yang wajib ada saat megengan adalah apem. Banyak juga yang menyebut megengan dengan apeman,” kata Muhadi, Imam Mushoola At-Taqwa Desa Doko kepada Bacaini.id, Sabtu 10 April 2021.

baca ini Milad ke-2 Gus Ab Berharap Masjid Al-Khalid Jadi Ikon Kota Kediri

Apem adalah jajanan tradisional yang dibuat dari tepung beras, santan, telur, dan gula. Bentuknya mirip serabi tetapi lebih tebal. Sejumlah pengamat kuliner menyebut apem adalah makanan dari India.

Untuk perlengkapan megengan, kue apem bersanding dengan jajanan lain seperti pisang, lemper, mendut, dan aneka roti. Tak ada pakem khusus soal menu jajanan ini. Namun apem tak pernah ditinggalkan.

baca ini Peringatan Isra Miraj Masjid Al-Khalid Berlangsung Hikmat

“Dari segi budaya megengan adalah tradisi untuk menjemput leluhur yang sudah pergi lebih dulu atau meninggal. Karena menurut kepercayaan, leluhur yang sudah meninggal akan pulang ke rumah selama bulan Ramadhan,” jelasnya.

Dalam kondisi normal, megengan kerap dilakukan di mushola atau masjid. Tetapi karena masa pandemi hantaran tersebut dikirimkan ke tetangga sekitar. Menurut Muhadi hal itu sama sekali tidak mempengaruhi keabsahan megengan.

Muhadi menjelaskan ‘apeman’ sendiri berasal dari kata Afwan atau Al-Afwa yang memiliki arti ‘maaf’. Maksudnya adalah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, sesama umat Islam harus saling bersilaturahmi dan memafkan. Biasanya diikuti dengan doa bersama usai sholat Isya berjamaah.

Untuk tahun ini, doa megengan tak hanya teruntuk leluhur yang telah meninggal. Tetapi juga mendoakan agar pandemi segera berakhir.

Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW

Tonton video:

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: apemmegenganramadhan
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

kandang sapi di mojoroto kediri

Bau Busuk di Mojoroto Kediri Dilaporkan Polisi

Lewat Lomba Mewarnai Bertema Menanam Pohon, Mbak Wali Bangun Karakter Cinta Lingkungan Sejak Dini

Lewat Lomba Mewarnai Bertema Menanam Pohon, Mbak Wali Bangun Karakter Cinta Lingkungan Sejak Dini

mitos kediri dimangsa harimau

Benarkah Berbuat Jahat di 2 Desa di Kediri ini akan Dimangsa Harimau?

  • Gawat, Kurang Dari Seminggu 474 Kasus Covid Baru Muncul di Kediri

    Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Berbuat Jahat di 2 Desa di Kediri ini akan Dimangsa Harimau?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Valais Blacknose, Shaun The Sheep di Dunia Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist