KEDIRI – Program Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Home Care Peduli (HCP), terus berlanjut memberikan bantuan untuk warga Kota Kediri yang membutuhkan. Terbaru mereka membantu mengkhitan salah seorang bocah di Kelurahan Tinalan, Kota Kediri.
Koordinator Home Care Peduli, RSUD Gambiran, Kristika Sadtyaruni mengatakan, kegiatan mengkhitan salah seorang anak di Kelurahan Tinalan, Kota Kediri itu adalah yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya tim HCP hanya merawat orang sakit. “Ini adalah kasus khusus yang kita baru tangani,” jelas Kristika kepada Bacaini.id, Selasa, 3 November 2020.
Kristika juga menjelaskan, awal mula tindakan tersebut dilakukan, saat tim HCP berkunjung untuk mengobati seorang Ibu berusia 60 tahun, yang tinggal bersama seorang anak berumur 12 tahun, asal Kelurahan Setonopande, Kota Kediri. Karena dirasa sakitnya cukup parah, pasien harus mendapatkan penangan yang intensif.
Selesai penanganan, karena masih dalam kondisi yang tidak memungkinkan, si ibu lantas diantarkan oleh tim, menuju ke rumah anak kandungnya yang ada di Blitar. “Setelah kita antar ke Blitar, disinilah masalah itu muncul. Sang anak yang ikut ibu tadi sendiri dirumah,” tuturnya.
Tim HCP pun akhirnya bergerak untuk mencari tahu asal usul anak tersebut. dengan bekerjasama bersama kelurahan setempat. Singkat cerita, tim berhasil menemukan siapa orang tua si anak.
“Jadi orang tua anak ini ternyata sudah berpisah. Bapaknya hidup sendiri begitu juga dengan ibunya, akhirnya kita coba telusuri bersama dengan pihak kelurahan setempat dimana ibu kandung ini,” tuturnya.
Setelah ketemu, akhirnya si anak diantar kerumah ibu kandungnya yang ada di Kelurahan Tinalan Kota Kediri. Kemudian tim dimintai untuk mengkhitan anak tersebut. “Walaupun bukan tugas kami, akhirnya kami khitan dia, dengan pertimbangan anak itu adalah dari kalangan keluarga tidak mampu,” terusnya.
Kristika melanjutkan, sampai hari ini Program Home Care Peduli terus berusaha membantu masyarakat yang kurang mampu. “Artinya home care ini berusaha bekerja total, contohnya seperti kita mencarikan keluarga si anak. Itu kan bukan tugas home care juga. Tetapi kita juga harus mencari solusi,” teranganya.
Jika masih bisa dikerjakan, home care akan berusaha bekerja dengan total. Seperti halnya kasus khitan tersebut. “Namun kita tidak bisa kerja lepas ya. Artinya kita masih harus bersinergi dengan divisi terkait, contoh dengan kelurahan, RT/RW setempat,” pungkasnya. (Adv)