• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, July 19, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Supersemar: Sejarah Kesanggupan Soeharto kepada Bung Karno

ditulis oleh Editor
11/03/2025
Durasi baca: 3 menit
504 38
0
Supersemar: Sejarah Kesanggupan Soeharto kepada Bung Karno

Supersemar: Sejarah Kesanggupan Soeharto Kepada Bung Karno (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – 11 Maret 1966. Presiden Soekarno belum lama berpidato di sidang kabinet 100 Menteri ketika Brigjen Sabur, Komandan Cakrabirawa, tiba-tiba mendekat.

Resimen Cakrabirawa merupakan pasukan khusus pengawal presiden dengan anggota dari semua unsur matra Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (sekarang TNI).

Sabur berbisik, di luar Istana Negara ada pasukan tanpa tanda pengenal dan mereka berseragam. Selain itu demonstrasi mahasiswa juga tidak berhenti.

Mahasiswa berusaha memboikot sidang kabinet dengan cara mengempesi ban-ban mobil yang menuju Istana. Massa menuntut Bung Karno segera membubarkan PKI.

Aksi massa yang digelar itu merupakan lanjutan aksi yang berlangsung 24 Februari 1966 saat Bung Karno melantik Kabinet 100 Menteri.

Pangdam V/Jaya Brigjen Amir Machmud yang berada di lokasi sidang kabinet, telah menyatakan situasi akan tetap aman.

Namun Presiden Soekarno kemudian memutuskan menghentikan pidato dan langsung meninggalkan ruang sidang.

Diiringi Waperdam I Dr Subandrio dan Waperdam III Dr Chaerul Saleh, Bung Karno terbang dengan helikopter menuju Istana Bogor.

Sidang paripurna kabinet ditutup oleh Waperdam II Dr J Leimena yang langsung bergegas menyusul ke Bogor dengan kendaraan roda empat.

Sidang kabinet diketahui dihadiri 3 orang perwira tinggi TNI AD, yakni Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen M Jusuf dan Brigjen Amir Machmud.

Dihimpun dari berbagai sumber sejarah, ketiganya bersepakat menyusul Presiden Soekarno ke Istana Bogor.

Namun sebelum berangkat lebih dulu meminta izin Menteri Panglima Angkatan Darat Letnan Jenderal Soeharto yang juga merangkap panglima Kopkamtib.

Soeharto diketahui tidak hadir di acara sidang kabinet lantaran sakit dan harus beristirahat di rumah. Saat ditemui Soeharto langsung mengizinkan.

Sebelum berangkat, Mayjen Basuki Rachmat sempat bertanya kepada Soeharto, adakah pesan khusus untuk Presiden Soekarno.

Jawab Soeharto: “Sampaikan saja bahwa saya tetap pada kesanggupan saya. Beliau akan mengerti”.

Kesanggupan yang dimaksud ternyata adalah kesanggupan membubarkan PKI.

Latar belakang munculnya kesanggupan itu adalah pertemuan Presiden Soekarno dan Soeharto di Istana Bogor 2 Oktober 1965 pasca peristiwa G30SPKI.

Dalam pertemuan itu keduanya diketahui berbeda pendapat. Soeharto berpandangan situasi politik nasional akan terus bergolak selama PKI tidak dibubarkan.

Sementara Bung Karno berpendapat tidak mungkin membubarkan PKI karena bertentangan dengan doktrin Nasakom yang telah dikampanyekan ke seluruh dunia.

Soeharto kemudian secara tegas menyediakan diri, sanggup membubarkan PKI asal mendapat kebebasan bertindak dari Presiden.

Pada 11 Maret 1966, pesan kesanggupan itu oleh ketiga perwira tinggi AD disampaikan kepada Bung Karno yang saat itu didampingi Subandrio, J. Leimena dan Chaerul Saleh.

Bersama komandan Cakrabirawa Brigjen Sabur, ketiga perwira tinggi AD diminta membuat konsep surat perintah kepada Letjen Soeharto untuk memulihkan keadaan dan kewibawaan pemerintah.

Presiden Soekarno menandatangani surat mandat tertanggal 11 Maret 1966 yang kemudian lebih dikenal dengan nama Supersemar.

Dengan Supersemar di tangan, Letjen Soeharto pada 12 Maret 1966 langsung membubarkan PKI.

Pada 18 Maret 1966 memerintahkan penangkapan 15 orang menteri yang dianggap terlibat dalam G30SPKI.

Untuk memperkuat posisinya, Soeharto mengangkat 5 menteri koordinator ad interim menjadi Presidium kabinet. Mereka adalah Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Roeslan Abdulgani, KH Idham Chalid dan Dr. J Leimena.

Pada 12 Maret 1967, kekuasaan Presiden Soekarno secara de jure dan de facto betul-betul berakhir.

Ketua MPRS Jenderal Abdul Haris Nasution melantik Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Terbitnya Supersemar menjadi tonggak kelahiran Orde Baru sekaligus berakhirnya kekuasaan Orde Lama beserta barisan Soekarnoisnya.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: 11 Maret 1966bung karnoPresiden SoekarnoSEJARAHsoehartosupersemar
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Katak Bertaring Spesies Baru Temuan BRIN di Kalimantan

Katak Bertaring Spesies Baru Temuan BRIN di Kalimantan

Imigrasi Kediri Tangkap WNA Jepang dan Yaman

Imigrasi Kediri Tangkap WNA Jepang dan Yaman

Bebas Tahun ini, 2 Napiter Lapas Tulungagung Ikrar Setia NKRI

Napiter di Lapas Tulungagung Bebas dengan Kawalan Densus 88

  • DPRD Kabupaten Blitar Nilai Bazar Ramadan Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan

    Anggota DPRD Blitar Dilaporkan Telantarkan Anak dan Istri, BK: Diproses!

    717 shares
    Share 287 Tweet 179
  • KPK di Blitar Lanjut Periksa Saksi Korupsi Hibah APBD Jatim, Siapa Ketar-ketir?

    1074 shares
    Share 430 Tweet 269
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15415 shares
    Share 6166 Tweet 3854
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16593 shares
    Share 6637 Tweet 4148
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10864 shares
    Share 4346 Tweet 2716

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist